"SELAMAT PAGI SAHULA DONGAN"
(Marsiajar memahami cara manarimo tamu dohot menyimak
Lirik Lagu Qasidah "Kemuliaan ni Tamu" dari Album Dakwah Odang, S.) ________________________________________________________________
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
(Marsiajar memahami cara manarimo tamu dohot menyimak
Lirik Lagu Qasidah "Kemuliaan ni Tamu" dari Album Dakwah Odang, S.) ________________________________________________________________
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
soppit ni ngolu ro muse dope attong tamu...
biamai" demikian mungkin kata hati
seseorang yang tidak begitu siap
menerima tamu.
"Dokkon Butet makehe manarik natuari
ayamu aso ulang ro mada Udamu atcogot.
Moloro ia atcgot mangecet saja mannon
karejo ni-i" bisa jadi merupakan
perkataan seorang ibu pada
putrinya yang tidak menyukai tamu.
Para dongan...!
Bukan tidak mungkin, masih banyak lagi perkataan lainnya
yang semuanya menunjukkan "Ketidak sukaan seseorang ketika
kedatangan tamu, apa lagi menghadapi tamu na "Hurang marroha".
"Apa dan aha, mengapa dan bia-de seharusnya menyikapi tamu naro
tubagas niba" adalah isi dari tulisan ini dongan-dongan. Dan
tulisan ini akan penulis "Pajuju" tu lagu qasidah ni Odang S.
dalam "Album Dakwah" sekaligus manganalisana
sangape mangaresensina.
Judul lagunya "Kemuliaan ni tamu". Berikut kutipan lirik
patujolona :
______________________________
Lirik Lagu "Kemulian ni Tamu"
______________________________
Cipt : Album Dakwah
Voc : Odang S & Masdani
Ise namanghormati tamuna namamuliahon Rasululloh
ise namamuliahon Rasululloh sarupo dohot namamuliahon Allah
Ise namambenci tamuna berarti membenci Rasululloh
namambenci Rasululloh halak nai murkai ni Allah
Ise namamuliahon tamuna mangalehen mangan dohot mamuliahonna
saretto manjamu-jamu Tuhan mambuka pintu Surga
Mambutongi halak nakalaparan jaminan surga sian Tuhan
napadiar halak nakalaparan dao sian karunia ni Tuhan
Naso mandapot karunia ni Alloh ima halak panghuni narako
namandapot karunia ni Alloh ima panghuni ni surgo
Muda ro tamuna mukmin ihut mai saribu borkat dohot rahmat
sabda ni rasululloh hita rap yakin tandana hita mangharof syafaat
Mangalehenmangan dohot na ikhlas wajib ma ia masuk surgo
padao siksa api namilas syafaat ni Rosul padao sikso
ulang dikaji hararugi muda ro tamu manamba rasoki
ulang tarida rohana nabonci rahmat doi sian ilahirobbi
_________________
Pendapat Penulis
_________________
1. Pada Lirik lagu
Pada alinea ke tiga dan empat lirik lagu di atas dikatakan :
Ise namamuliahon tamuna mangalehen mangan dohot mamuliahonna
saretto manjamu-jamu Tuhan mambuka pintu Surga
Mambutongi halak nakalaparan jaminan surga sian Tuhan
napadiar halak nakalaparan dao sian karunia ni Tuhan
Para kawan...!
Pernyataan ini mengingatkan saya pada kisah Nabi Ibrahim
bersama tamunya sebagaimana dikatakan pada Qs. Adz-Dzariyat :
“Dan Ibrahim datang pada keluarganya dengan membawa daging anak sapi
gemuk kemudian ia mendekatkan makanan tersebut pada mereka (tamu-tamu
Ibrahim) sambil berkata: ‘Tidakkah kalian makan?”
Tentunya kemampuan setiap orang dalam memberikan makanan
pada tamunya tidaklah sama bukan...? karena itu saya berpendapat dalam
hal ini tidaklah pada setiap tamu yang datang kerumah kita, dan kita
harus "Manyambol hambeng ataupun manggule manuk" tapi maksudnya
memberikan yang terbaik sebatas kemampuan masing-masing.
Oya...! Nabi Ibrahim ini anggia, saking hebatna, semangatna, sonangna
manarimo tamu ninna disebut juga “Abu Dhifan” dohot hata lainna,
"Aya ni Tamu" molo di Indonesiahon. Molo di bahasa hitahon "Oppung
nitamu" ma narohakku arti nion, harana oppungipe aya doi kan...?
Adapun peryataan, "Muda ro tamuna mukmin ihut mai saribu borkat
dohot rahmat" memang begiti adanya dongan, sebagaiamana hadist
nabi:
“Janganlah engkau berteman melainkan dengan seorang mukmin, dan
janganlah memakan makananmu melainkan orang yang bertakwa!”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
2. Pada Video Klip
Menurut hemat penulis cukup bagus, perpaduan pakaian penyanyi
dengan latar belakangnya sangat terasa harmonis. Begitu juga
dengan latar pemandangannya sangat menyejukkan mata (Ias tarida/
jeges idaon).
Begitupun dengan hasil rekamannya, suaranya cukup jelas kecuali
suara tamunya (terlalu pelan/penulis tidak mengetahui apa
perkataannya).
Tentang kehadiran 3 penyanyi latar/pendukung benar-benar membuat
video ini sekelas dengan video klipnya para penyanyi pop Nusantara.
Oya...! Pada video klip tersebut Odang.S production menghadirkan
seorang nenek-nenek/oppung-oppung yang sedang berjalan.
Jika dihungkan dengan lirik lagu sebenarnya tidak terlalu berhubungan.
Begitupun, jika saya boleh menangkap isi pesan, maka sebenarnya
Odang S. ingin mengatakan, "Tamu yang lebih tua itu harus didahulukan
daripada yang muda :
“Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari kami serta
tidak menghormati yang lebih tua dari kami bukanlah golongan kami.”
(HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad).
3. Pada Efek Afektif dan Behavioral pendengarnya
Jelasnya perkataan dan mudahnya untuk dipahami serta terlihatnya
proses cara menerima tamu pada vido klip tersebut menurut hemat
penulis adalah hal yang paling menyentuh pada efek afektif
(perasaan) pendengarnya.
Dan sentuhan perasaan ini akan membawa pendengarnya untuk membaca
dirinya masing-masing, "Sudahkah saya melakukan seperti apa yang
ada dalam lagu" begitu tanya-tanya dalam hati.
Dan tanya-tanya dalam hati ini kiranya membawa pendengarnya pada
tahap efek behavioral, suatu efek yang bukan lagi hanya sebatas
keinginan tapi sudah sampai pada tindakan.
4. Pada peryataan penutup lagu
Para kawan...! Seperti kita ketahui, nyaris 90 % lagu-lagu odang S,
ini ditutup dengan "Sindirin Halus" dengan gaya "Humoris" ala
Odang S productions.
Lagu ini ditutup dengan pernyataan Masdani (mewakili para istri)
pada suaminya (mewakili para suami). Kata Masdani : "....tamu naon
marroha huida...!. dengan suara yang agak pelan hingga penulis
berasumsi yang menerima tamu tidak lagi menjadi rugi tapi menjadi
beruntung (Banyak attong anggia dilehen tamui isi ni amplopi-pen)
Dan pernyataan ini bagi penulis, adalah sebagai pelengkap betapa
indahnya/pintarnya Odang S menyairkan lagu "Kemuliaan ni Tamu"
ini.
Beliau seolah berpesan, "Selain kita harus bagus menerima tamu
ternyata kita juga harus bagus "Marroha" jika sebaga tamu...
hahahahaha...hebat...hebat...hebat...."Sukses tuk Odang. S
Productions". Inoma narohakku sidokkonon.
_________________________
Kesimpulan dan Harapan
_________________________
Demikian yang dapat penulis uraikan dalam menyambut "Datangnya
Maulid Nabi 12 Rabiul Awal 1434 H ini. Semoga tulisan ini dapat
lebih menambah pemahaman kita tentang adab bertamu menurut
tinjauan islam.
Dan sebagai penutup, berikut hadist penutupnya :
“...Siapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya hendaklah
ia memuliakan tamu.” (HR. Imam Muslim).
Dan semoga pula "Uma dohot ayai, au dohot ibotoi, uda dohot
nagudai, tulang dohot nantulangi, ipar dohot borutulangi
adalah...adalah...adalah...
"Orang-orang yang beriman....orang-orang yang melaksanahon
perintah ni Tuhanna sangape Rasulna...halak-halak namamuliahon
tamuna..." botima.
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
____________________________________________________
Cat :
* Image gambar ilustrasi kapalai sedang menerima tamu (katuai)
* Vedio klipnya tidak disajikan dongan, ada perasaan tak enak
jika saya upload di youtube/blog ini karena video musiknya masih baru.
hahahahaha......hihihihihhi......hehehehehe....huhuhuhu......hohohoho...
No comments:
Post a Comment