#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak info sekitar berita "Suami Kristen, Istri Islam" dari koran Toba
dalam hubungannya dengan logika kebenaran dalam kajian islam)
_________________________________________________________
___________________
Katar Pengantar
___________________
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
Lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/06/suami-kristen-istri-islam-tanggapan.html
penulis memberi tanggapan pada berita dari koran Toba dengan judul Suami
Kristen, Istri Islam".
Yang menarik dari berita tersebut adalah, "Kacaunya cara berpikir
manusia jika dalam agama justru digunakan cara berpikir membanding-
bandingkan suatu peristiwa atau keadaan" hingga bisa menimbulkan efek
agama bukan lagi sesuatu yang disukai tapi justru bisa sebaliknya, memberi
kesan menjadi seolah seperti musuh.
Berikut salah satu kutipannya :
Pengalaman hidup Batara, dalam menilai kualitas atau kebaikan
seseorang, ia tidak berpegang pada apa agamanya atau seberapa
saleh ia beribadah. Banyak orang yang tak pernah absen berdoa
ke gereja atau masjid tetapi perilakunya tetap jahat, seperti
pejabat-pejabat yang taat beragama dan sekaligus taat juga
melakukan korupsi. Mereka menamengi diri dengan agama untuk
berkamuflase, bermuka dua, menutupi sisi buruk mereka yang
sesungguhnya.
Terhadap hal kutipan ini, sekilas tidak ada masalah, tapi sesungguhnya
menjadi sangat masalah, "Karena agama tidak menghendaki seperti
itu cara perpikir ummatnya, khsusnya ummat Islam".
Jadi...!
Bagaimana sebenarnya cara berpikir atau logika dalam ummat
Islam adalah isi dari postingan ini dan akan coba penulis hubungkan
dengan cara berpikir si Batara yang samapai sekaran ini belum
penulis ketahui Kristen atau Islam, tapi sitrinya adalah Islam.
Selamat menyimak...!
_________________________________
Sekilas Logika dalam Kajian Islam
_________________________________
Logika adalah kaidah-kaidah berfikir. Subyeknya akal-akal rasional.
Obyeknya adalah proposisi bahasa. Proposisi bahasa mencerminkan realitas,
apakah itu realitas di alam nyata ataupun realitas di alam fikiran.
Kaidah-kaidah berfikir dalam logika bersifat niscaya atau mesti.
Penolakan terhadap kaidah berfikir ini mustahil (tidak mungkin). Bahkan
mustahil pula dalam semua khayalan yang mungkin (all possible intelligebles).
Contohnya, sesuatu apapun pasti sama dengan dirinya sendiri, dan tidak sama
dengan yang bukan dirinya. Prinsip berfikir ini telah tertanam secara
niscaya sejak manusia lahir. Tertanam secara spontan.
Dan selalu hadir kapan saja fikiran digunakan. Dan harus selalu diterima
kapan saja realitas apapun dipahami. Bahkan, lebih jauh, prinsip ini
sesungguhnya adalah satu dari watak niscaya seluruh yang maujud (the very
property of being). Tidak mengakui prinsip ini, yang biasa disebut dengan
prinsip non-kontradiksi, akan menghancurkan seluruh kebenaran dalam alam
bahasa maupun dalam semua alam lain. Tidak menerimanya berarti meruntuhkan
seluruh bagunan agama, filsafat, sains dan teknologi, dan seluruh pengetahuan
manusia.
Sedangkan menurut Kamus Ilmiah Populer, Logika adalah cabang filsafat yang
membicrakan tentang watak dan problem-problem pemikiran yang jelas dan tepat
serta argumen-argumen. Lain katanya Ilmu Mantik. Berikut akan dijelaskan jenis
pandangan seseorang dinilai dari logika.
1. Logika Nafsu
Maksudnya, mencari kebenaran namun dicampuri dengan keinginan sesaat.
Contohnya, segala sesuatu yang haram menjadi halal, segala yang buruk disebut
baik. Sekarang, banyak orang yang cara berpikirannya seperti hal ini.
Sisi baiknya, keinginan sesaat akan terkabul atau sesuai rencana.
Sisi buruknya, merugikan orang lain atau bahkan merugikan diri sendiri,
selain itu mempertanggungjawabkan segala kesimpulan yang diambil
kepada Allah SWT (Tuhan Maha Esa).
2. Logika Haqqul Yakin
Maksudnya, mencari kebenaran dengan segala bukti nyata. Misalnya dari lingkungan
sekitar, buku, majalah, kutipan karangan orang lain, atau bahkan pengalaman
pribadi maupun pengalaman seorang sahabat. Sisi baiknya, membuka mata hati
untuk menerima kebenaran yang ada.
3. Logika Ego
Maksudnya, mencari kebenaran atas kemauan dan pandangan sendiri, terkadang tidak
mempedulikan kebenaran pandangan sekitar. Contohnya; berbuat semaunya, emang
gue pikiran lagian itu bukan urusan gue untuk apa ikut campur, biar pun orang
berkata begitu gue ga bakalan mikirin "aku ya aku". Sisi buruknya, terlalu
mementingkan diri tanpa peduli lingkungan atau orang lain. Sisi baiknya,
kemauan yang diinginkan sesuai rencana atau sesuai harapan.
4. Logika Islam
Maksudnya, mencari kebenaran atas segala sesuatu dari sumber-sumber Islam
misalnya dari Kitab Al-Qur'an, Hadits, dan Ijma (Pemikiran Sahabat Nabi atau
Pemikir Islam seperti Mujahid). Sisi buruknya, tidak ada. Sisi baiknya, membuka
mata hati untuk menerima kebenaran yang ada.
5. Logika Positivisme
Maksudnya, adalah pandangan yang mengatakan bahwa proposisi yang berarti
adalah proposisi yang dapat diteliti (diamati) kebenarannya secara empiris
atau proposisi yang merupakan analisa definisi-definisi dan hubungan antara
kalimat.
_________________________
Sekilas Analisa kebenaran
_________________________
Menurut konsep islam bahwa keadilan tidak sama dengan sikap netral, sebab keadilan
itu adalah berpihak pada kebenaran. Sedang masalahnya adalah bagaimana seseorang
itu dapat berpihak pada kebenaran jika kebenaran itu masih diragukan.
Dalam islam kebenaran substabsial dan esensial ayat-ayat al Quran bersifat
deterministik, namun kebenaran tafsiran dan pemakaian bersifat indetermantik
yaitu dapat dikembangkan secara luas dan terus-menerus.
Bagi manusia disediakan kawasan indhetermunistik yaitu kawasan untuk menjangkau
kebenaran empiric sensual, kebenaran empiric logis, kebanaran empiric etik,
kebenaran empiric mu'amalah terhadap manusia.
_____________________________________
Sekilas Pembuktian kebenaran dalam Islam
_____________________________________
Dalam islam kebenaran hanya satu, yaitu kebenaran disisi Allah. Akan tetapi
bila dikaitkan dengan interprestasi yang dilakukan manusia dalam mencari
kebenaran tersebut, maka akhirnya akan melahirkan perbedaan dan pertentangn.
Misalkan 2 + 2 = 4, 2 + 2 = 6
Teori ini mudah diterima, tetapi bila persoalannya manyangkut interprestasi
atas ajaran agama, maka persoalannya menjadi berbeda sama sekali.
Al Qur'an menguraikan berbagai persoalan hidup dan kehidupan, antara lain
menyangkut alam raya dan fenomenanya. Uraian sekitar persoalan tersebut sering
disebut aat kauniyah. Tidak kurang dari 450 ayat yang menguraikan hal tersebut.
Dan selain itu juga terdapat ayat Qouliyah.
Kebenaran merupakan pernyataa yang sesuai dengan kenyataan, baik itu telah
terjadi atupun yang akan terjadi.
Teori kebenaran dibagi mejadi :
a. Teori Kebenaran Korespondensi
b. Teori Kebenaran Koherensi
c. Teori Kebenaran Pragmatis
Adapun macam-macam kebenaran dibagi menjadi dua yaitu kebenaran ilmiah (merupakan
sebuah pengetahuan yang jelas dari suatu objek materi yang dicapai menurut objek
formal dengan metode yang sesuai dan relevan) dan kebenaran non ilmiah (kebenaran
yang diperoleh berdasarkan penalaran logika ilmiah.)
Kebenaran dalam islam sendiri kebenaran disandarkan kepada apa saja yang bersumber
dari wahyu, alam dan manusia. Dan bagi Islam sendiri mengakui kebenaran bila yang
empirik faktualkoheren dengan kebenaran trandensental berupa wahyu.
Sumber :
http://robyjuniawan.blogspot.com/2012/03/logika-kebenaran-dalam-kajian-islam.html
_________________________________________________________
(Menyimak info sekitar berita "Suami Kristen, Istri Islam" dari koran Toba
dalam hubungannya dengan logika kebenaran dalam kajian islam)
_________________________________________________________
___________________
Katar Pengantar
___________________
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
Lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/06/suami-kristen-istri-islam-tanggapan.html
penulis memberi tanggapan pada berita dari koran Toba dengan judul Suami
Kristen, Istri Islam".
Yang menarik dari berita tersebut adalah, "Kacaunya cara berpikir
manusia jika dalam agama justru digunakan cara berpikir membanding-
bandingkan suatu peristiwa atau keadaan" hingga bisa menimbulkan efek
agama bukan lagi sesuatu yang disukai tapi justru bisa sebaliknya, memberi
kesan menjadi seolah seperti musuh.
Berikut salah satu kutipannya :
Pengalaman hidup Batara, dalam menilai kualitas atau kebaikan
seseorang, ia tidak berpegang pada apa agamanya atau seberapa
saleh ia beribadah. Banyak orang yang tak pernah absen berdoa
ke gereja atau masjid tetapi perilakunya tetap jahat, seperti
pejabat-pejabat yang taat beragama dan sekaligus taat juga
melakukan korupsi. Mereka menamengi diri dengan agama untuk
berkamuflase, bermuka dua, menutupi sisi buruk mereka yang
sesungguhnya.
menjadi sangat masalah, "Karena agama tidak menghendaki seperti
itu cara perpikir ummatnya, khsusnya ummat Islam".
Jadi...!
Bagaimana sebenarnya cara berpikir atau logika dalam ummat
Islam adalah isi dari postingan ini dan akan coba penulis hubungkan
dengan cara berpikir si Batara yang samapai sekaran ini belum
penulis ketahui Kristen atau Islam, tapi sitrinya adalah Islam.
Selamat menyimak...!
_________________________________
Sekilas Logika dalam Kajian Islam
_________________________________
Logika adalah kaidah-kaidah berfikir. Subyeknya akal-akal rasional.
Obyeknya adalah proposisi bahasa. Proposisi bahasa mencerminkan realitas,
apakah itu realitas di alam nyata ataupun realitas di alam fikiran.
Kaidah-kaidah berfikir dalam logika bersifat niscaya atau mesti.
Penolakan terhadap kaidah berfikir ini mustahil (tidak mungkin). Bahkan
mustahil pula dalam semua khayalan yang mungkin (all possible intelligebles).
Contohnya, sesuatu apapun pasti sama dengan dirinya sendiri, dan tidak sama
dengan yang bukan dirinya. Prinsip berfikir ini telah tertanam secara
niscaya sejak manusia lahir. Tertanam secara spontan.
Dan selalu hadir kapan saja fikiran digunakan. Dan harus selalu diterima
kapan saja realitas apapun dipahami. Bahkan, lebih jauh, prinsip ini
sesungguhnya adalah satu dari watak niscaya seluruh yang maujud (the very
property of being). Tidak mengakui prinsip ini, yang biasa disebut dengan
prinsip non-kontradiksi, akan menghancurkan seluruh kebenaran dalam alam
bahasa maupun dalam semua alam lain. Tidak menerimanya berarti meruntuhkan
seluruh bagunan agama, filsafat, sains dan teknologi, dan seluruh pengetahuan
manusia.
Sedangkan menurut Kamus Ilmiah Populer, Logika adalah cabang filsafat yang
membicrakan tentang watak dan problem-problem pemikiran yang jelas dan tepat
serta argumen-argumen. Lain katanya Ilmu Mantik. Berikut akan dijelaskan jenis
pandangan seseorang dinilai dari logika.
1. Logika Nafsu
Maksudnya, mencari kebenaran namun dicampuri dengan keinginan sesaat.
Contohnya, segala sesuatu yang haram menjadi halal, segala yang buruk disebut
baik. Sekarang, banyak orang yang cara berpikirannya seperti hal ini.
Sisi baiknya, keinginan sesaat akan terkabul atau sesuai rencana.
Sisi buruknya, merugikan orang lain atau bahkan merugikan diri sendiri,
selain itu mempertanggungjawabkan segala kesimpulan yang diambil
kepada Allah SWT (Tuhan Maha Esa).
2. Logika Haqqul Yakin
Maksudnya, mencari kebenaran dengan segala bukti nyata. Misalnya dari lingkungan
sekitar, buku, majalah, kutipan karangan orang lain, atau bahkan pengalaman
pribadi maupun pengalaman seorang sahabat. Sisi baiknya, membuka mata hati
untuk menerima kebenaran yang ada.
3. Logika Ego
Maksudnya, mencari kebenaran atas kemauan dan pandangan sendiri, terkadang tidak
mempedulikan kebenaran pandangan sekitar. Contohnya; berbuat semaunya, emang
gue pikiran lagian itu bukan urusan gue untuk apa ikut campur, biar pun orang
berkata begitu gue ga bakalan mikirin "aku ya aku". Sisi buruknya, terlalu
mementingkan diri tanpa peduli lingkungan atau orang lain. Sisi baiknya,
kemauan yang diinginkan sesuai rencana atau sesuai harapan.
4. Logika Islam
Maksudnya, mencari kebenaran atas segala sesuatu dari sumber-sumber Islam
misalnya dari Kitab Al-Qur'an, Hadits, dan Ijma (Pemikiran Sahabat Nabi atau
Pemikir Islam seperti Mujahid). Sisi buruknya, tidak ada. Sisi baiknya, membuka
mata hati untuk menerima kebenaran yang ada.
5. Logika Positivisme
Maksudnya, adalah pandangan yang mengatakan bahwa proposisi yang berarti
adalah proposisi yang dapat diteliti (diamati) kebenarannya secara empiris
atau proposisi yang merupakan analisa definisi-definisi dan hubungan antara
kalimat.
_________________________
Sekilas Analisa kebenaran
_________________________
Menurut konsep islam bahwa keadilan tidak sama dengan sikap netral, sebab keadilan
itu adalah berpihak pada kebenaran. Sedang masalahnya adalah bagaimana seseorang
itu dapat berpihak pada kebenaran jika kebenaran itu masih diragukan.
Dalam islam kebenaran substabsial dan esensial ayat-ayat al Quran bersifat
deterministik, namun kebenaran tafsiran dan pemakaian bersifat indetermantik
yaitu dapat dikembangkan secara luas dan terus-menerus.
Bagi manusia disediakan kawasan indhetermunistik yaitu kawasan untuk menjangkau
kebenaran empiric sensual, kebenaran empiric logis, kebanaran empiric etik,
kebenaran empiric mu'amalah terhadap manusia.
_____________________________________
Sekilas Pembuktian kebenaran dalam Islam
_____________________________________
Dalam islam kebenaran hanya satu, yaitu kebenaran disisi Allah. Akan tetapi
bila dikaitkan dengan interprestasi yang dilakukan manusia dalam mencari
kebenaran tersebut, maka akhirnya akan melahirkan perbedaan dan pertentangn.
Misalkan 2 + 2 = 4, 2 + 2 = 6
Teori ini mudah diterima, tetapi bila persoalannya manyangkut interprestasi
atas ajaran agama, maka persoalannya menjadi berbeda sama sekali.
Al Qur'an menguraikan berbagai persoalan hidup dan kehidupan, antara lain
menyangkut alam raya dan fenomenanya. Uraian sekitar persoalan tersebut sering
disebut aat kauniyah. Tidak kurang dari 450 ayat yang menguraikan hal tersebut.
Dan selain itu juga terdapat ayat Qouliyah.
Kebenaran merupakan pernyataa yang sesuai dengan kenyataan, baik itu telah
terjadi atupun yang akan terjadi.
Teori kebenaran dibagi mejadi :
a. Teori Kebenaran Korespondensi
b. Teori Kebenaran Koherensi
c. Teori Kebenaran Pragmatis
Adapun macam-macam kebenaran dibagi menjadi dua yaitu kebenaran ilmiah (merupakan
sebuah pengetahuan yang jelas dari suatu objek materi yang dicapai menurut objek
formal dengan metode yang sesuai dan relevan) dan kebenaran non ilmiah (kebenaran
yang diperoleh berdasarkan penalaran logika ilmiah.)
Kebenaran dalam islam sendiri kebenaran disandarkan kepada apa saja yang bersumber
dari wahyu, alam dan manusia. Dan bagi Islam sendiri mengakui kebenaran bila yang
empirik faktualkoheren dengan kebenaran trandensental berupa wahyu.
Sumber :
http://robyjuniawan.blogspot.com/2012/03/logika-kebenaran-dalam-kajian-islam.html
_________________________________________________________
Hubungan Kajian Logika Islam dengan berita
"Suami Kristen, Istri Islam dari koran Toba
_________________________________________________________
Jika uraian-uraian diatas dihubungkan dengan cara berpikir si Batara
sesuai dengan uraian wartawan koran Toba tersebut, maka penulis
menilai :
1. Si Batara tidak menggunakan cara berpikir atau lagika agama pada
persoalan agama.
2. Artinya, si Batara memprotest keberadaan ummat dengan menggunakan
lagika berpikir nafsu, ia memprotest keberadaan ummat atas tidak
adanya persesuaian antara ajaran dan perbuatan, sementara dasarnya
memprotes bukanlah ajaran agama itu tapi keinginan pribadinya.
Sepengetahuan penulis, dalam ajaran agama Islam kemasa-masa
mendatang ummat itu sendiri tidanya tambah bagus dalam ajaran
agamanya, tapi justru menjadi tidak beres (Ada firmannya dalam Islam)
3. Si batara sebenarnya bisa saja menguatkan pendapatnya pada
protes yang dia perbuat dengan mengacu pada macam pendapat
keagamaan yang bisa saja bersumber dari macam buku, hingga
pendapatnya menjadi lebih kuat.
Tapi justru yang dia perbuat...!
Membandingkan keadaan hidup beragama dengan orang yang tidak
percaya pada agama, yaitu orang-orang Jerman yang datang jadi
Turis ke Danau Toba. Hebatkan...! Akibatnya kebenaran menjadi
kacau.
5. Sesungguhnya si Batara ini tidak akan menjadi kacau pendapatnya
jika saja beliau menilai agama berdasarkan ajaran agama itu sendiri
bukan berdasarkan pendapat pribadinya (Egoismenya) yang tidak
didasarkan pada agama.
________
Penutup
________
Demikian pendapat penulis blog Galeri MSAD Sipirok Mashali, semoga
dapat memperluas wawasan kita khsusnya dalam penerapan cara berpikir
dibidang agama. Sehingga tidak ragu dengan agama kita sendiri.
“... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah
Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai
agamamu...” [al-Mâidah/5:3]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
Sesungguhnya Allâh tidak memandang kepada rupa kalian, tidak juga
kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.
Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (al-Qur'ân)
dari Rabb-mu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk
serta rahmat bagi orang yang beriman. Katakanlah (wahai Muhammad),
‘Dengan karunia Allâh dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka
bergembira. Karunia dan rahmat-Nya itu lebih baik dari apa yang
mereka kumpulkan.’ [ Yunus/10:57-58]
Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebathilan dan
(janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.
[al-Baqarah/2:42]
Para kawan...!
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
Para kawan...!
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
___________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment