Sunday, June 22, 2014

Pilihan Parnikahan di halak batak mardasarkon ajaran budaya (marga) dohot ajaran agama Islam

#SALAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Manyimak informasi parsiajaran manganai parnikahan ni halak
batak khusuna Tapsel diligin sian sisi marga di budaya batak
dohot sian sisi agama islam)
______________________________________________________________











__________________

Kata Pengantar
__________________

Langsung mahita tu pokok masalahnaba :

- Lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/06/idola-manguak-misteri-di-parnikahan-di.html
  panulis mangalehen pandapot seputar parnikahan dinasamarga di
  Adat sangape budaya Batak.

- Sian hasil manulisi au marpandapot dua pangartian di "Nasamarga"
  dalam pandapot umum masyarakat Batak khsusnya Tapsel dalam
  hubunganna tu parnikahan.

  1. Sada golongan marpandapat "nasamarga" ima nadalam istilahna
     memang sarupo goar ni margai. Misalna bayo Siregar tu boru
     Siregar inda bisa, sangape bayo Dongoran tu boru Dongoran
     inda bisa, dst. Pokokna sarupo goar ni margai-i (Tadokkon
     maon pangartian nasoppit di nasamarga)

  2. Sada golongan nai marpandapot "Nasa Marga" ima sude keturunan
     ni sejak adong margai. Misalna atttong sejak adong marga
     Siregar maka ia punya opat keturunan. Ketutunan ni naopatton
     bope bagi marga aha kemudian timbul sian naopaton, lektong
     doi di etong nasamarga sangape sakaturunan. Haran ni-i, nanggo
     tola parnikahan dinasakaturunanon. Dohot hata lainna lek tong
     doi bariboto haklahi tuadaboru sangape sabalikna (Tadokkon maon
     pangartian luas di nasamarga).

- Haran ni nadua pandapot, maka attong pangartian ni aha naidokkon
  parnikahan nasamarga manjadi abstrakdo/sangape kaburdo/inda tarlalu
  jelas maksud nai.

- Hal on kamudian manjadi samakin inda jelas, ketika adong muse carito
  napaboahon, bahasa margaon tu margaon inda tola manikah harana
  adong hubunganna tu paristiwa najolo.

- Lewat link nai ginjangi, adongdo sabotulna daftar sian Batak Toba
  tentang marga-marga aha tu aha naso tola manikah, tai daftari inda
  tarlalu tarparinci, Hanya paboahon margaon tu marga on inda tola
  manikah.

Terhadap hah on sude, jadi susado sabotulna manarik kasimpulan
aha batasanna namandokkon inda tola manikah nasamarga. Apakah
haran ni goar ni margado, sanga haranni keturunan ni sada marga
induk namamiliki bahat cabang-cabang marga lainna.

Dalam hubunganna tu postinganon :

Maka panulis lewat geleri Islamon mancoba mangaligin, "biado sabotulna
ketentuan ni agama Islam napatolahon isejaso adaboru nabisa dinikahi
sada bayo sangape tu ise sajo adaboru nabisa marbagas tu sada bayo.

Setelah mangetahui hal on, panulis akan coba manjalahi hubunganna
tu nasopatolahon manikah di sada marga, sahingga taboto bia posisi
ni marga dalam parnikahan Islam".

Cat :
Sabotulna masalah on, nanggo bidangku on. Hara ni-i, au yakin nanggo
benar nahutulisin 100 %. Seharusna namanulison on dabo ima halak nadung
manguasai Ilmu Budaya Batak, khsusna dibidang marga-marga batak. Harus
muse manguasai Ilmu agama Islam, sahingga info nai lebih akurat sangape
lebih damos.

Masalahna...!
Ise halakna nara manulis nasongoni di galeri-on, anggo adong attong
kirimkon hamu aso hupostingkon dison. Kirim tu parlin.72gar@gmail.com
sangape tu :parlin.72gar@yahoo.com, sangape langsung di komentar ni
postinganon.

Haran ni-i muse...!

Muda adong nahurang jelas sangape paham, sapai hamu anggia tu ahlina.
Bahatdo dabo dihitaani, "Ma Ustat ia, raja adat muse". Ima halakna.
Au yakin bisado dituntaskon halak nai-on.

Pendek nihata salamat manyimak...! Tai paitte majo, napo marassalamu'
alaikum haran ni semangatna :

Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
________________________________________________________

Pernikahan dalam Tinjauan Agama Islam dalam hubungannya dengan
mana yang boleh dinikahi (Halal) dan mana yang tidak (Haram)
________________________________________________________

Agar masalah ini lebih mudah dipahami, maka penulis mengutif dari
2 sumber yang menurut penulis saling melengkapi :

1. Sumber dari :
   http://www.islamnyamuslim.com/2012/12/yang-halal-dan-yang-haram-dinikahi.html
* Hal Pemahaman awal

Pernikahan dalam agama islam tidak bisa sembarangan, ada
aturan-aturan tersendiri jika ingin melangsungkan pernikahan.
Jika agama tidak mengatur masalah yang halal dan yang haram
untuk dinikahi menurut agama, maka pernikahan antara anak
kandung ibunya pun bisa terjadi. Hal ini tentunya sangat
tidak relevan dan terkesan sebagai peristiwa yang
kontroversial.

Untuk itulah agama mengatur masalah pernikahan. Yang mana boleh
dan tidak boleh dinikahi menurut agama islam.

* Hal Dasar Pernikahan Menurut Agama Islam bersumber pada
  Firman atau Qur'an

Surat An Nisa ayat 22 :

"Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh
ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya
perbuatan itu amat keji dan seburuk-buruknya jalan (yang ditempuh)"

surat An Nisa ayat 23 :

"Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu
yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-
saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang
perempuan; anak-anak perempuan dari saudaramu yang laki-laki;
anak-anak perempuan dari saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu
yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu
istrimu (mertua); anak-anak istrimu dari pemeliharaanmu dari
istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur
dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak
berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri
istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah
terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang"

* Hal hukum pernikahan dalam hubungannya dengan firman diatas
  ataupun berlandfaskan firman diatas

yang halal (boleh) untuk dinikahi adalah :

1. Anak tante kita (sepupu)
2. Anak tiri kita yang ibunya telah kita ceraikan
3. Cucu perempuan kita (Bukan cucu kandung)
4. Istri anak angkat dan anak tiri kita
5. Anak angkat kita
6. Anak perempuan ibu yang menyusui kita yang tidak menyusu
   pada ibunya (anak angkat yang menyusu pada ibu kandung)
7. dan tentu saja orang lain

sedangkan yang haram (tidak boleh) untuk dinikahi dalam 
islam ialah:

1. Ibu kita
2. Anak perempuan kita
3. Saudara kita yang perempuan
4. Tante kita dari pihak bapak (saudara bapak yang perempuan)
5. Tante kita dari pihak ibu (saudara ibu yang perempuan)
6. Keponakan kita yang perempuan dari sodara laki kita
7. Keponakan kita yang perempuan dari sodara perempuan kita
8. Ibu yang menyusui kita
9. Saudara perempuan sepersusuan
10. Mertua perempuan kita
11. Anak tiri kita yang ibunya belum kita ceraikan
12. Menantu

2. Sumber dari:
  http://abuhauramuafa.wordpress.com/2012/10/30/wanita-wanita-yang-haram-dinikahi/
Ada beberapa wanita yang haram untuk dinikahi, adapun macamnya
sebagai berikut:

1. Wanita Yang Telah Dinikahi Laki-laki Lain

Haram hukumnya wanita yang sudah dinikahi laki-laki lain untuk
dinikahi lagi meskipun sang suami menyetujuinya, itu disebut
poliandri, dan hukumnya tetap haram wanita yang bersuami lebih
dari satu.

2. Wanita Yang Sedang Menjalankan Iddah

Haram hukumnya menikahi wanita yang dalam masa iddah, baik iddah
karena ditinggal mati suaminya atau iddah karena dicerai suaminya.

3. Wanita Murtad



















Haram hukumnya menikahi wanita murtad atau keluar dari agama Islam,
sebab status wanita ini sudah kafir, sementara salah satu syarat
menikahi wanita adalah hendaknya ia muslim (Fathul Muin, Hal: 101,
Bab: Nikah)

4. Wanita Majusi

Adalah wanita yang menyembah api, sementara menyembah api adalah
mempersekutukan Allah, sehingga dia termasuk kafir, sedangkan
salah satu syarat menikahi wanita adalah hendaknya ia muslim
(Fathul Muin, Hal: 101, Bab: Nikah)

5. Wanita Penyembah Berhala

Yaitu wanita yang menganggap berhala adalah sembahannya, baik
yang berbentuk patung, boneka, batu, atau bentuk-bentuk benda
lain yang dianggap punya kemampuan dan kekuatan tertentu, oleh
karena itu, wanita seperti ini termasuk kafir dan haram dinikahi,
larangannya tertuang dalam QS Al Baqarah: 221

6. Wanita Zindiqah

Yaitu wanita yang berpura-pura ia beriman padahal sebenarnya ia kafir,
kepura-puraan yang dia buat dengan tujuan untuk menarik simpati orang lain.

7. Wanita Kitabiyah

Yaitu wanita yang berpegang pada kitab Taurat dan Injil yang telah
dirubah dan dipalsukan isinya, karena wanita seperti ini digolongkan
sebagai wanita kafir, sementara salah satu syarat menikahi wanita
adalah hendaknya ia muslim (Fathul Muin, Hal: 101, Bab: Nikah)
kecuali bila dia berpegang pada Taurat dan Injil yang masih asli dan
masih belum dirubah/dipalsukan.

8. Wanita Budak

Tidak kita bahas di sini, karena perbudakan sudah tidak ada pada masa
sekarang.

9. Wanita Yang Sebagian Tubuhnya Milik Orang Lain

Ini merujuk poin diatas, yaitu wanita budak, yang sebagian dirinya
masih hak orang lain bila belum ditebus,  tidak kita bahas di sini,
karena perbudakan sudah tidak ada pada masa sekarang.

10. Wanita Yang Masih Ada Hubungan Kerabat

Haram menikahi wanita yang masih ada hubungan kekerabatan, baik dari
asal usul si laki-laki, dari cabang-cabangnya, cabang awal pokoknya,
atau cabang pada tiap-tiap pokok dimana sesudahnya ada pokoknya.
Pokok: ibu dan nenek moyang wanita,
Cabang: anak wanita dari cucu wanita,
Cabang awal pokok: saudara wanita kandung dan anak-anaknya,
Awal cabang pada awal pokok, sesudahnya ada pokok: saudara wanita bapak
(bibi) dan saudara wanita ibu (bibi) tidak termasuk anak wanita bibi
dari bapak/ibu.

11. Wanita Yang Sesusuan

Artinya wanita yang masih ada hubungan susu, pernah menyusu
pada wanita yang sama meskipun satu tetes.

12. Wanita Yang Ada Hubungan Pernikahan 

Wanita yang termasuk kategori ini adalah:
Ibunya istri terus ke atas,
Anak tiri, yaitu anak dari istri bila ia sudah mensetubuhi sang ibu,
Istrinya ayah terus ke atas,
Istrinya anak laki-laki terus kebawah.

13. Wanita Yang Dinikahi Menjadi Istri Kelima

Karena batas maksimal jumlah istri adalah empat, QS An Nisa: 3

14. Wanita Ditalaq Tiga

Wanita yang sudah ditalak tiga tidak boleh langsung dinikahi
lagi oleh sang mantan suami sebelum wanita itu bersuami lagi
dan melakukan hubungan badan dengan suaminya yang baru, jadi
sang suami harus menunggu jandanya menjadi janda lagi.

15. Wanita Yang Dili'an

Maksudnya suami yang telah melakukan sumpah Li'an terhadap
istrinya diharamkan menikahinya lagi.

16. Wanita Yang Sedang Melakukan Ihram

Wanita yang ihram haram hukumnya menikah, baik ihram haji
maupun umrah, bilanikah dilakukan saat itu maka tidak sah
aqad nikahnya kecuali sesudah sempurnanya tahallulnya.

17. Janda Kecil

Tidak sah menikahi janda kecil, karena ijin darinya belum dapat
dipegangi, ijin berupa ucapan, bukan hanya berupa diam.
(Fathul Qaribil Mujib, Hal: 45, Bab: Maha Yashibu An-Nikah)

18. Wanita Yatim

Maka tidak sah menikahi wanita yatim kecuali setelah ia
dewasa secara umur.

19. Istri-Istri Rasulullah SAW

Semua istri Rasulullah SAw itu haram dinikahi karena sedah
disetubuhi beliau, dan juga sudah tidak ada di masa sekarang.

Demikian semua daftar wanita yang haram untuk dinikahi, baik
keharamannya itu karena sebab nazab, pernikahan, sesuatu, atau
disebabkan karena status wanita itu sendiri.

Rujukan:
Kitab Uqudul Jaid; Qurratul Uyun; Fathul Muin, Bab Nikah
__________________________________________________

Hubungan Parnikahan dalam Agama Islam dengan Pernikahan 
semarga dalam budaya batak
__________________________________________________

(.....Terus terang penulis agak takut menulisnya/takut salah)

Mengacu pada uraian dan penjelasan di atas, maka penulis
berpendapat dalam hubungannya dengan marga-marga tanah Batak.

* Adaboru bisa dinikahi haklahi (Diligi sian sisi marga)

1. Boru ni anggi halaklahi ni uma niba (Borutulang niba) na
   dengan sandirina inda samarga dohot iba, sangape sabalikna
   anak ni kakak ni ayaniba/bou nadengan sandirina inda
   samarga muse=letleti).
2. Boru tiri niba, tai uma nai madung hita sirangkon
3. Adaboru/istri ni anak angkat niba nadengan sandirina bisa
   inda samarga dohot iba, bisa muse samarga.
4. Adaboru/istri ni anak tiri niba nadengan sandirina bisa samarga
   dohot iba bisa muse inda samarga.
5. Adaboru anak ni uma niba, tai uma niba on inda manyusui
   adaboru-on nadengan sandirina bisa samarga, bisa muse inda.
6. Adaboru-adoboru marga lainna diluar marga niaba.

* Adaboru naso bisa dinikahi haklahi (Diligi sian sisi marga)

1. Uma niba inda tola dinikahi bope inda samarga dohot iba
2. Boru niba nadengan sandirina samarga dohot iba
3. Iboto niba, akah ia anggi sangape kakak nadengan sandirina
   samarga dohot iba.
3. Anggi sangape kakak adaboru ni ayaniba nadengan sandirina
   samarga dohot iba.
3. Anggi sangape kakak ni uma niba nadengan sandirina inda
   samarga dohot iba.
4. Boru ni anggi niba halak lahi sangape boru ni abang niba haklahi
   nadengan sandirina samarga dohot iba
5. Boru ni iboto niba (Bere niba) bope inda samarga dohot iba
6. Uma nihalak namanyusui iba, bope inda samarga dohot iba
7. Adaboru namanyusui tu uma panyusuan niba muse, bope inda
   samarga dohot iba.
8. Adaboru uma ni adaboru niba (Nantulang) bope inda samarga
   dohot iba.
9. Boru tiri niba, tai uma nai napodo tasirangkon bope iba inda
   samarga dohot ia.
10 Boru nadibuat ni anak niba (Parumaen niba) bope inda samarga
   dohot iba.

Tambahanna :

Indon hasil tanya jawab marsumber sian :

dalam bahasa batak angkola Khsusna parnikahan tu tu 
namarporeban sangape marboru tulang :

Sapaan :

Biade hukumna manikahi "anak ni anggi ni uma niba/borutulang
kandung niba (iba=haklahi)"....? sangape bia hukumna iba
manikahi anak ni kakak ni ayaniba/anak ni namboru (iba=adaboru)...?

Jawaban :
Tola, inda pola bia, harana borutulang=anak namboru niba
nanggo mahrom nibai (Mahrom=halak nasotola dinikahi). Di
Arabpe bahat do jolma malaksanahon nasongonon.

Sapa-sapa :

Tolade ustast di nikahi kakak ni adaboru niba, tai iba madung
marpisahdo dohot adaboru nibai (Bisa pisah mangolu sangape mate)...?

Jawaban :

Tola...! Harana kakak ni adaboru niba sangape anggi ni adaboru niba
nanggo mahrom niba-i (mahrom=adoboru nasotola dinikahi). Nasotolai,
unang dibaen kakak beradik 2 halak jadi adaboru niba pada saat
marsamaan.
__________________

Kasimpulan
__________________

Dison mada tabona namanulis anggi, kakak, abang uda, naguda, ito,
ipar sangape borutulang...! Dipanarikan kasimpulan nai, isima na
taboi-i, "Bope sala kasimpulan nadibaeni, tai tong do iba lebih
yakin benar".

Indonma kasimpulanna :

1. Aturan adat batak namandokkon inda tola manikah di nasa marga
   tanpa kacuali sasungguhna inda bisa diterapkon di dalam ajaran
   agama Islam secara penuh sangape pol. Akkon adong parkacua
   lianna.

2. Aturan adat batak namanetapkon inda tola manikah dinasamarga
   dibagasan sada paroppuan namungkin patokan paroppuaan diligin
   tu  1000 sangape saratus taon naung salpu, inda bisa diterapkon
   di agama Islam.

3. Parnikahan agama Islam candarung hanya mangaligin sian dua sangape
   tolu katurunan. Inda songon ajaran budaya batak namangaligin sian
   ginjang-ginjangan (Sian si Raja Batak sangape sian Toga Siregar/
   toga lainna-i)

4. Kelemahan ni budaya batak namanetapkon parnikahon mardasarkan
   marga inda satarparinci ni agama Islam (Inda pola sampe dope
   kaji ni budaya bataki manontuhon, apakah boru ni uma niba tai
   namanyusu tu sia, tola dinikahi sanga inda. Apakah bere niba,
   adaboru tola dinikahi sanga inda". Bahat hanya sifatnasian carito
   tucarito.

5. Kelemahan ni budaya batak namanetapkon parnikahan berdasarkan
   marga, sasungguhna adalah panetapan parnikahan nadi sepakati
   nihalakhalak najolo sangape opputta najolo, tai halai inda
   dong kitabna nabisa jadi pedoman umum ni halak batak, sahinggo
   parnikahan dinasa marga (saparoppuan) bisa ditafsir halak batak
   dohot cara namarbeda-beda. 

  Molo peadong inda dipublikasihon






























6. Cukup bahat juodo panetapan parnikahan mardasarkon marga
   batak marsasuaian dohot ajaran agama Islam (Porlu bena
   benar diseleksi-pen)

7. Kelemahan ni budaya batak namanetapkon pernikahan inda tola di
   nasamarga sasungguhna inda sakuat ajaran agama Islam. Harana
   palanggaran na dibaen nihalak hita manikah di nasamarga
   sasungguhna inda dong sanksina sakuat istilah "Haram dohot
   Halal" di agama Islam. 

   Paling hanya sakuat di soro babiat, ipe tarjadi dijaman najoloi
   doi, sagape di usir sian hutai. Sannarion babiat inda dongbe,
   halak nasahutape madung bahat marsibaen rohanabe.

   Di agama Islam, aha nadilarang diparnikahan najolo, lopus 
   sadarion lek dilarang. Hukumnape sanga sanksina letleti.

9. Analisa samantara panulis,tumasanagotro halak batak khsusna Tapsel
dan sekitarna askanlebih bahatdo, manetapkon tatacara parnikahan
mardasarkon agama Islam daripada ajaran budaya batak.

10. Ajaran budaya batak itu,pada akhirnya hanyalah sebagai aksesories
pelengkap acara di dalam acara parnikahan agama Islam.


11Kelemahan ni budaya batak inda adong surgona sangape narokona
   muda nung mate halak bataki, sahingga marpangaruh tu kataatan
   ni halak batak aso ulang manikah di nasamarga sangape
   saparoppuan.

   Sugari adong ajaran adat bataki nasopatalahon manikah dina
   samarga lebih ditaati halai doi. Harusongonipe lek bahattando
   halak bataki manaati, "Aso ulang manikah dinasamarga sangape
   saparoppuan" bope diboto halai nanggo masuk surgo halai haran
   ni parnikahani (Taat halak nai tu ajaran budaya bataki, tai
   namusuk surgo ia saulakon).

Sai majo anggia, ipar ito, koum sisolkot lainna pandapotku
khusoson tu para borutulang nasannarion lagi manyiapkon macam
tehnik dan strategi mangodopi bulan Puaso Ramadhon 1435 H-on.


Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

___________________________________________________
Cat :
Napaladong beda...!
Padalam hamutu ustatnabe, botima...!

No comments:

Post a Comment