Thursday, August 8, 2013

Macam Cara Berjabat Tangan (Marsijalangan) di Tapanuli Selatan dan Bogor dalam Tinjauan Islam

#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak cara bersalaman di Hari Raya di wilayah Tapanuli Selatan
dan Bogor Sekitarnya)
______________________________________________________________









Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!


Jabat tangan di MSAD Sipirok Mashali 1434 H (Dok. Khairul A.P Srg)






















_____________

Pendahuluan
_____________

Hari ini 1 Syawal 1434 H, penulis melaksanakan sholat Idul Fitri di
Masjid Al-Maunah, Sukahati, Cibinong - Bogor.

Seperti biasa, setelah selesai melaksanakan sholat, para jemaah akan
saling bersalaman sambil minta maaf antara muslim yang satu dengan
muslim lainnya, untuk kemudian pulang ke rumah masing-masing.

Kebiasaan di lingkungan penulis, setelah kurang lebih satu jam di
dalam rumah sepulang sholat, para tetangga yang  merasa lebih muda
atau yang merasa lebih pantas (tidak ada alasan yang pasti) akan
mendatangani tetangga lainnya untuk bersilaturahmi sekaligus
bersimaafan jika ada salah yang diperbuat.

Sebagai keluarga pendatang sekaligus yang lebih mudah dibandingkan
tetangga yang sudah punya cucu, maka penulispun bersama keluarga
mengu njungi tetangga lainnya untuk bersilaturahmi, bersimaf-maafan
sehu bungan dengan idul fitri ini.

Setelah penulis melaksanakannya dan mengamatinya, penulis melihat
macam-macam cara orang dalam  bersalaman (Tapsel dan Bogor).
Dan terhadap macam cara ini menimbulkan pertanyaan bagi penulis :

1. Mengapa macam-macam cara orang bersalaman atau mengapa tidak
   satu macam saja seperti yang umum dilakukan orang Tapanuli
   Selatan...?

2. Dari sekian banyak cara bersalaman, cara apa sebenarnya yang
   paling bagus...?

3. Bagaimana islam mengatur cara bersalaman ini...?

Adalah hal yang mau penulis gambarkan lewat postingan ini. Dan
selamat menyimak...!
______________________________________________________

Macam Cara Bersalaman di Tapsel dan Bogor Sekitarnya
______________________________________________________

Antara Pria



















1. Salam Batak (Saba)

Bisa dibilang, salam ini hampir sama dengan salam secara umum di
daerah Batak atau Sumatra, yang mana kedua tangan kanan orang yang
bersalaman saling disatukan dan dihentakkan sekali duakali kebawah
dan atas.

"Selamat arrayo katua...! Muda adong salamu tu au mahumaafkon parjolo"
ning kapalai. "Jadi katua...! Au pe muda adong salakku tu au madung
humaafkondo. Selamat arrayo ate...!" Balas katua ini juga.

2. Salam Gantung (Sakkan)

Salam yaitu salaman ketika kedua belah pihak saling mmpertemukan
setengah dari telapak tangan masing-masing. Karena itu salaman
seperti ini tak bisa dikepit sama ibu jari kita dan tak dapat
pula dihentak-hentakkan.

Kelebihan cara salam seperti ini, gerakannya bisa lebih cepat
dan lebih mudah mengetahui apakah lawan bersalaman kita pemegang
partolot atau pemegang pakkur.

Yang biasa memegang partolot biasanya halus, sedangkan yang memegang
pakkur biasanya kasar garis miring ketauan mabortu. (Natola mangamuk
kapala rap rapnamangarasoibedo...hahahaha...)

Antara Wanita



















3. Salam Asal Dais (Sadis)

Yang di maksud asal dais disini adalah jari tengah kedua belah pihak
yang bersalaman yang dipertemukan, karena memang jari ini yang selalu
di depan pada saat merentangkan tangan kita.

"Maaf lahir bathin ya pak Regar" kata pak Ujang sambil berentangkan
tangannya di depan pusat pak regar.

Dan pak Regarpun segera mengeluarkan tangannya dari sakunya untuk
kemudian menyodokkon jari tengahnya pada jari tengah pak Ujang.
"Sama-sama pak Ujang" katanya.

4. Salam Jarak Jauh (Sajak)

Ini biasanya terjadi pada saat orang yang datang bersalaman kesuatu
tempat secara beramai-ramai dan yang dikunjungi juga adalah
tempat yang lagi melaksanakan acara salaman ramai-ramai pula.

Agar semua kebagian salaman, maka tak jarang para pelaksananya
saling mengangkat tangannya ke atas dan tak jarang tangan ini
ula justru berada di atas kepala orang.

"Wei arrayo on jo...! Marsijalanganjo" kata si Pane pada si Agian
sambil mengangkat tangannya ke atas kepala si Lubis. "Jadi" kata
si Agian pula sambil mengangkat tangannya pula keatas kepala si
Rambe.

5. Salam Mardogo (Samar)

Salam ini adalah salam dari dua orang yang saling merapatkan tangannya
kedada masing-masing untuk kemudian saling menunduk tampa perduli
apakah tangan mereka saling bersentuhan atau tidak.

Karena mereka saling menunduk pada saat bersalaman, sementara
tangannya akan makin kebelakang dan akhirnya yang saling bertemu
bukan lagi tangan sama tangan tapi justru kepala-sama kepala dalam
kurung mardogo ulu bahasa Angkolanya.

6. Salam Tortor (Sator)

Salam ini terjadi seperti dua orang panortor batak yang saling berhadapan.
Keduanya saling meletakkan tanngannya di dada sambil menggerak-gerak
kannya dalam keadaan berdiri tegak.

Komentar Penulis :

Kebiasaaan sangat berpengaruh dalam cara berjabat tangan ini. Memang
seperti gambar diataslah cara berjabat tangan umumnya orang Batak.

Cara ini tentu agak berbeda sedikit dengan kebiasaan umum orang-orang
Jawa, Sunda tau Betawi-pen

___________________________________________

Cara Bersalaman menurut tinjauan Islam
___________________________________________

Lewat situs http://ahmad21.wordpress.com/al-mushafahah-berjabat-
tangan-atau-bersalaman-dalam-pandangan-islam/

Dikatakan :

* Hal yang pertama melakukan salaman dalam silaturrahmi

Orang yang mula-mula mengamalkan “SALAMAN” di saat datang atau
bertemu adalah para sahabat Nabi dari Yaman sesuai dengan hadist
Nabi yang berbunyi :

قد جاء كم أهل اليمن وهم أول من جاء بالمصافحة ( رواه أبو داود باسناد صحيح)

Artinya : Sesungguhnya telah datang kepada kamu Penduduk Negeri Yaman,
dan merekalah pelopor pertama dalam hal berjabat tangan di saat datang.
Bersalaman di tinjau dari segi hukum Islam adalah Sunat yang sejenis
Pria dengan Pria, Wanita dengan Wanita atau Pria dengan Wanita yang
ada hubungan mahram atau suami istri. Demikian pendapat Ulama Al-
kirom. Di antaranya pendapat Syeikh Muhammad Sarbaini Al-khotib :

وتسن مصافحة الرجلين والمزأتين

. Artinya : Di anjurkan salaman Pria dengan Pria atau Wanita dengan
Wanita. Alasannya : Sabda Nabi SAW :


ما من مسلمين يلتقيان يتصافحان الا غفر لهما قبل أن يتفرق

Artinya : Dua orang Muslim yang bertemu lalu bersalaman
akan di ampuni Allah keduanya sebelum berpisah.

* Hal manfaat bersalaman

Sabda Nabi juga :

تصافحوا يذهب الغل منكم وفي رواية من قلوبكم

artinya : Saling berjabatan tanganlah kamu Tuhan akan
menghilangkan rasa sakit dalam hatimu.

* Hal salaman antara pria dengan wanita

Berjabat tangan antara Pria dengan Wanita yang bukan mahromnya
hukumnya Haram, sebagaimana pendapat Ulama fuqoha di antaranya
pendapat Dr. Wahbah Zuhaili :

ويحرم مصافحة المرأة

Artinya : Laki-laki haram bersalaman dengan Perempuan. Argumentasi
pendapat tersebut adalah Hadist Nabi :

أني لا أصافح النساء

Artinya : Saya (kata Nabi) tidak pernah (tidak mau) bersalaman
dengan Wanita. Hadist Nabi juga :

لأن يطعن في رأس أحدكم بخيط من حديد خير له من أن يمسن امرأة لا تحل له (رواه الطبراني بسند صحيح)

Artinya : Sungguh di tikam dengan penyucuk besi di kepalamu lebih baik,
dari pada bersentuhan dengan Wanita.

Bersalaman antara laki-laki dengan perempuan kalau pakai lapis atau
kain tangan misalnya Boleh menurut Syeikh Ibrahim Baijuri demikian
juga pendapat Dr. Wahbah Zuhaily yang menyatakan :

تجوز المصافحة بحائل يمنع المس المباشر

Artinya : Boleh bersalaman di antara yang berbeda jenis dengan
pakai lapis yang dapat menegahkan bersentuhan kulit.
Salaman dengan sebelah tangan, kiri nganggur atau tangan kiri
menopang membantu atau memegangi pergelangan tangan tidak
sesuai dengan Sunnah Nabi dan tidak ada Ulama yang menganjurkannya.
Bersalaman itu dengan dua tangan yang selaras, mengikuti sunnah
baginda Rosululloh SAW :

والسنة في المصافحة بكلتا يديه

Artinya : Menurut sunnah Nabi, bersalaman itu ialah dengan
dua tangan.

* Hal salaman pakai gaya / action

Ada orang setelah bersalaman menarok tangannya ke kepala, kata
orang pertanda Ahli Pikir (fakar) ada pula yang membuat tangannya
ke dada, katanya sebagai tanda Ahli Zikir, pendapat-pendapat yang
begini tidak ada alasannya, minimal belum kita jumpai kitab yang
membahasnya, Ulama besar Ibnu Hajar Al- Haitami pengarang kitab
Tuhpah Al- Muhtaj sebanyak jilid besar menerangkan :

ويسن تقبيل يد نفسه بعد المصافحة

Artinya : Di sunatkan bagi seseorang sesudah bersalaman mengecup
tangannya sendiri.

* Hal bersalaman setelah selesai sholat

Menurut pengarang  Kitab I’anah At Tholibin jilid 1 halaman 271,
berjabat tangan sesudah sholat hukumnya Bid’ah Mubahah, sedangkan
menurut Imam Nawawi di dalam Kitab Al Azkar salaman sesudah selesai
shalat tidak ada suruhan pada dasarnya akan tetapi kata Beliau :

لا بأس بها

Artinya : Tidak mengapa berjabat tangan sesudah shalat. Dan juga
pendapat Imam Ar Roymy pada kitab sarah At Tanbih menjelaskan :

Orang shalat itu seolah-olah sedang Ghoib, seakan-akan dia baru
datang, justru itu di sunahkan salaman sesudah shalat.
________

Penutup
________

Mengacu pada uraian-uraian diatas penulis berkesimpulan :

1. Terbukti sudah ada macam cara yang dilakukan orang dalam
    berjabat tangan atau salaman

2.  Cara berjabat tangan yang dilakukan masyarakat umum Tapanuli
     Selatan lebih dekat atau lebih sesuai dengan ajaran agama Islam
     dari pada cara yang dilakukan masyarakat Bogor (lingkungan bayak
     pengaruh etnis-pen)

3. Ada dua pendapat tentang pelaksanaan jabat tangan antara pria dan wanita
    yang bukan muhrimnya.
    - Satu, mengatakan tidak boleh dengan hukum haram
    - Satu lagi mengatakan boleh, selagi tangan wanita tersebut dilapisi
      kain.

4. Jabatangan dengan macam gaya seperti tangan di putar-putar, tangan
   disandarkan kepada kepala orang, tangan di tijuri, atangan di tepukkan
   ke dada baru bersalaman bukanlah cara berslaman menurut islam

5. Ada dua pendapat mengenai bersalam setelah sholah. Satu mengatakan
   hukumnya bid'ah dan satu lagi di sunahkan.

Demikian infonya para saudara kaum muslimin muslimat, kiranya dapat
memberigan gambaran pada kita mengapa demian cara orang dalam
b ersalaman dan pelaksanannya berpulang pada diri pembacanya karena
penulis blog ini  bukanlah ustat begitupun penulis adalah pendukung
Nahdatul Ulama.

Wasalamu'alaikumwarahmatu lahiwabarakatuh...!
_______________________________________________________________
Cat :

No comments:

Post a Comment