#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak info sekitar arti Sidang Isbat dan Hasil Sidang Isbat
dalam penetapan Ramdhan 1436 H / 2015 M)
_____________________________________________________________________
____________________
Kata Pengantar
____________________
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
Demikian firman Allas Swt yang menjadi alasan, mengapa bulan puasa
ini cukup penting bagi kta para ummat muslim ini.
Sehubungan dengan datangnya bulan puasa Ramadhan 1436 H / 2015, penulis
telah menguraikan gambarannya sekitar sebulan yang lalu lewat Link :
Pada postingan ini penulis, memberitahu, bahwa "Puasa Ramadhan 1436 ini
akan dilaksanakan secara serentak". Bagaimna dengan hasil sidang Isbatnya,
apakah benar serentak...? Apa itu Sidang Isbat adalah isi dari postingan
ini.
Selamat menyimak...!
__________________________________
Sekilas Istilah Sidang Isbat
__________________________________
Ket :
Contoh sidang isbat penentuan awal Ramadhan
* Pemahaman Umum
Sidang isbat (secara harfiah isbat berarti penyungguhan, penetapan,
dan penentuan) adalah sidang penetapan dalil syar'i di hadapan hakim
dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa
yang terjadi.
Sidang isbat juga bisa dilakukan dengan kedatangan sang penuntut
yang meminta haknya atau mencegah terjadinya penolakan terhadap
hak tersebut. Jika tuntutannya dipenuhi oleh hakim sesuai dengan
ketetapan syar'i, maka hakim mencegah penolakan terhadap haknya dan
mengabulkan tuntutannya.
Dalam kondisi ini, seorang penuntut diwajibkan memberikan bukti
tuntutannya, sementara tergugat harus mengucapkan sumpah jika ingin
menolak tuntutan.
Namun di Indonesia secara populer sidang isbat sering dikaitkan
dengan penetapan datangnya bulan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul
Adha, selain juga isbat nikah.
* Sidang isbat Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha dan
gambaran sejarahnya
Sidang isbat Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha diselenggarakan oleh
pemerintah sejak tahun 1950 dengan tujuan menetapkan hari pertama Bulan
Ramadhan, Syawal, dan tanggal 10 Dzulhijjah.
Pada awal penyelenggaraannya, sidang ini hanya sederhana dengan
didasarkan fatwa para ulama bahwa negara punya hak untuk menentukan
datangnya hari-hari tersebut. Kemudian mulai tahun 1972, Badan Hisab
Rukyat (BHR) mulai dibentuk di bawah Kementerian Agama.
Di dalamnya terdapat para ahli, ulama dan ahli astronomi, yang tugas
intinya memberikan informasi, memberikan data kepada Menteri Agama
tentang awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Sidang ini diadakan satu hari sebelum hari yang diperkirakan sebagai
awal bulan yang dimaksud. Dalam sidang ini, dihadirkan berbagai
ulama, tokoh, dan organisasi masyarakat di Indonesia. Dan pada
tahun 2013, juga direncanakan hadirnya perwakilan negara lain yang
akan menjadi saksi dan memberi pandangan mengenai penentuan tanggal
penting ini.
Sidang akan diawali dengan pemaparan mengenai posisi hilal atau
bulan pada petang hari di sejumlah daerah oleh anggota Badan
Hisab Rukyat Kementerian Agama RI dari Planetarium.[5] Kemudian
berbagai perwakilan Ormas dan Ulama yang menggunakan berbagai
metoda dalam menentukan datangnya hari suci akan bermusyawarah
untuk menentukan dengan kesepakatan bersama. Setelahnya
pemerintah mengumumkannya sebagai sebuah keputusan yang
disahkan negara. Namun Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama
sendiri mengakui bahwa keputusan ini tidaklah mengikat,
sehingga setelahnya bisa saja pihak tertentu tetap meyakini
tanggal yang berbeda.
* Kontroversi
Berbagai organisasi massa dan aliran tertentu biasanya memiliki
cara penghitungan atau penetapan yang berbeda-beda, sehingga
tetap saja meyakini hari suci yang berbeda dengan yang telah
ditetapkan dalam sidang isbat. Perbedaan ini telah sering terjadi
di Indonesia dan menyebabkan perbedaan pelaksanaan hari pertama
puasa, Salat Idul Fitri, dan Salat Idul Adha. Muhammadiyah adalah
salah satu organisasi massa yang sering disorot karena perbedaan
ini. Akhirnya sejak tahun 2012, Muhammadiyah tidak lagi bersedia
menghadiri sidang ini walaupun mendapat undangan.
Biasanya, Muhammadiyah, Satariyah di Medan, Naqsyabandiyah, dan
An Nasir dari Sulawesi Selatan adalah pihak yang sering mengambil
sikap berbeda dari pemerintah.
Sidang isbat nikah
Sidang isbat nikah adalah permohonan pengesahan nikah yang diajukan
kepengadilan untuk dinyatakan sah-nya pernikahan dan memiliki
kekuatan hukum. Biasanya sidang ini diadakan bagi pasangan yang
pernikahannya belum dicatat negara, kehilangan buku nikah, atau
menikah sebelum tahun 1974. Pemohon diminta mengisi formulir
pengajuan sidang isbat, membayar biaya perkara, menunggu panggilan
sidang, menghadirkan bukti dan saksi, dan akhirnya menerima keputusan
pengadilan.
Sumber :
Wikipedia Ind
__________________________________
Kutipan Berita Sidang Isbat 2015
__________________________________
JAKARTA,BB - Hasil sidang isbat digelar hari ini 16 Juni 2015.
Hingga saat ini belum terlihat adanya hilal disejumlah daerah.
Sehingga penetapan awal Ramadhan 1436 Hijriah jatuh pada hari Kamis,
tanggal 18 Juni 2015. Hasil tersebut berdasar pemantauan hilal di
Makassar. Sehingga pertanyaan kapan awal Ramadhan atau puasa pertama
digelar pada 18 Juni 2015.
"Oleh karenanya saat ini hilal belum terlihat. Dengan demikian
1 Ramadhan jatuh lusa tepatnya 18 Juni 2015,"kata Menteri Agama,
Lukman Hakim. Awal Ramadhan 2015 memang sudah diprediksi serentak
tahun ini. Ormas Muhammadiyah juga telah mengumumkan bahwa awal
Ramadahn 1436 H jatuh 18 Juni 2015.
Hasil pantauan terbaru juga tak melihat hilal di Yogyakarta, Medan
dan Banten. Sehingga tanggal 17 Juni 2015 masih dalam bulan Sya'ban.
Memang sebelumnya LAPAN juga telah memprediksi awal Ramadhan
18 Juni 2015.
Sumber :
http://beritabulukumba.com/30287/hasil-sidang-isbat-awal-ramadhan-1436-h-serentak-18-juni-2015
Comentar penulis :
Dengan demikian apa yang di analsia oleh para ahli agama tentang
puasa serentak akan terjadi di 1436 H ini memang benar adanya.
_____________________
Penutup dan Do'a
_____________________
Demikian infonya para kaum muslimin muslimat sekalian.
Semoga dapat memperluas wawasan ke-Islaman kita khsusnya
dibidang pemahaman pada istilah "Sidang Isbat".
Dan atas datannya bulan Ramadhan ini mari sama ber'do'a :
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah
Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”
(Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264).
Selamat datang Ramdhan 1436 H / 2015
Semoga puasa kita di bulan ini menjadi puasa yang mendapat
Ridho Allah Swt. Amin ya Robbal Alamin...!
Wasalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
_______________________________________________________________
Cat :(Menyimak info sekitar arti Sidang Isbat dan Hasil Sidang Isbat
dalam penetapan Ramdhan 1436 H / 2015 M)
_____________________________________________________________________
____________________
Kata Pengantar
____________________
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
Demikian firman Allas Swt yang menjadi alasan, mengapa bulan puasa
ini cukup penting bagi kta para ummat muslim ini.
Sehubungan dengan datangnya bulan puasa Ramadhan 1436 H / 2015, penulis
telah menguraikan gambarannya sekitar sebulan yang lalu lewat Link :
Pada postingan ini penulis, memberitahu, bahwa "Puasa Ramadhan 1436 ini
akan dilaksanakan secara serentak". Bagaimna dengan hasil sidang Isbatnya,
apakah benar serentak...? Apa itu Sidang Isbat adalah isi dari postingan
ini.
Selamat menyimak...!
__________________________________
Sekilas Istilah Sidang Isbat
__________________________________
Ket :
Contoh sidang isbat penentuan awal Ramadhan
* Pemahaman Umum
Sidang isbat (secara harfiah isbat berarti penyungguhan, penetapan,
dan penentuan) adalah sidang penetapan dalil syar'i di hadapan hakim
dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa
yang terjadi.
Sidang isbat juga bisa dilakukan dengan kedatangan sang penuntut
yang meminta haknya atau mencegah terjadinya penolakan terhadap
hak tersebut. Jika tuntutannya dipenuhi oleh hakim sesuai dengan
ketetapan syar'i, maka hakim mencegah penolakan terhadap haknya dan
mengabulkan tuntutannya.
Dalam kondisi ini, seorang penuntut diwajibkan memberikan bukti
tuntutannya, sementara tergugat harus mengucapkan sumpah jika ingin
menolak tuntutan.
Namun di Indonesia secara populer sidang isbat sering dikaitkan
dengan penetapan datangnya bulan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul
Adha, selain juga isbat nikah.
* Sidang isbat Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha dan
gambaran sejarahnya
Sidang isbat Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha diselenggarakan oleh
pemerintah sejak tahun 1950 dengan tujuan menetapkan hari pertama Bulan
Ramadhan, Syawal, dan tanggal 10 Dzulhijjah.
Pada awal penyelenggaraannya, sidang ini hanya sederhana dengan
didasarkan fatwa para ulama bahwa negara punya hak untuk menentukan
datangnya hari-hari tersebut. Kemudian mulai tahun 1972, Badan Hisab
Rukyat (BHR) mulai dibentuk di bawah Kementerian Agama.
Di dalamnya terdapat para ahli, ulama dan ahli astronomi, yang tugas
intinya memberikan informasi, memberikan data kepada Menteri Agama
tentang awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Sidang ini diadakan satu hari sebelum hari yang diperkirakan sebagai
awal bulan yang dimaksud. Dalam sidang ini, dihadirkan berbagai
ulama, tokoh, dan organisasi masyarakat di Indonesia. Dan pada
tahun 2013, juga direncanakan hadirnya perwakilan negara lain yang
akan menjadi saksi dan memberi pandangan mengenai penentuan tanggal
penting ini.
Sidang akan diawali dengan pemaparan mengenai posisi hilal atau
bulan pada petang hari di sejumlah daerah oleh anggota Badan
Hisab Rukyat Kementerian Agama RI dari Planetarium.[5] Kemudian
berbagai perwakilan Ormas dan Ulama yang menggunakan berbagai
metoda dalam menentukan datangnya hari suci akan bermusyawarah
untuk menentukan dengan kesepakatan bersama. Setelahnya
pemerintah mengumumkannya sebagai sebuah keputusan yang
disahkan negara. Namun Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama
sendiri mengakui bahwa keputusan ini tidaklah mengikat,
sehingga setelahnya bisa saja pihak tertentu tetap meyakini
tanggal yang berbeda.
* Kontroversi
Berbagai organisasi massa dan aliran tertentu biasanya memiliki
cara penghitungan atau penetapan yang berbeda-beda, sehingga
tetap saja meyakini hari suci yang berbeda dengan yang telah
ditetapkan dalam sidang isbat. Perbedaan ini telah sering terjadi
di Indonesia dan menyebabkan perbedaan pelaksanaan hari pertama
puasa, Salat Idul Fitri, dan Salat Idul Adha. Muhammadiyah adalah
salah satu organisasi massa yang sering disorot karena perbedaan
ini. Akhirnya sejak tahun 2012, Muhammadiyah tidak lagi bersedia
menghadiri sidang ini walaupun mendapat undangan.
Biasanya, Muhammadiyah, Satariyah di Medan, Naqsyabandiyah, dan
An Nasir dari Sulawesi Selatan adalah pihak yang sering mengambil
sikap berbeda dari pemerintah.
Sidang isbat nikah
Sidang isbat nikah adalah permohonan pengesahan nikah yang diajukan
kepengadilan untuk dinyatakan sah-nya pernikahan dan memiliki
kekuatan hukum. Biasanya sidang ini diadakan bagi pasangan yang
pernikahannya belum dicatat negara, kehilangan buku nikah, atau
menikah sebelum tahun 1974. Pemohon diminta mengisi formulir
pengajuan sidang isbat, membayar biaya perkara, menunggu panggilan
sidang, menghadirkan bukti dan saksi, dan akhirnya menerima keputusan
pengadilan.
Sumber :
Wikipedia Ind
__________________________________
Kutipan Berita Sidang Isbat 2015
__________________________________
JAKARTA,BB - Hasil sidang isbat digelar hari ini 16 Juni 2015.
Hingga saat ini belum terlihat adanya hilal disejumlah daerah.
Sehingga penetapan awal Ramadhan 1436 Hijriah jatuh pada hari Kamis,
tanggal 18 Juni 2015. Hasil tersebut berdasar pemantauan hilal di
Makassar. Sehingga pertanyaan kapan awal Ramadhan atau puasa pertama
digelar pada 18 Juni 2015.
"Oleh karenanya saat ini hilal belum terlihat. Dengan demikian
1 Ramadhan jatuh lusa tepatnya 18 Juni 2015,"kata Menteri Agama,
Lukman Hakim. Awal Ramadhan 2015 memang sudah diprediksi serentak
tahun ini. Ormas Muhammadiyah juga telah mengumumkan bahwa awal
Ramadahn 1436 H jatuh 18 Juni 2015.
Hasil pantauan terbaru juga tak melihat hilal di Yogyakarta, Medan
dan Banten. Sehingga tanggal 17 Juni 2015 masih dalam bulan Sya'ban.
Memang sebelumnya LAPAN juga telah memprediksi awal Ramadhan
18 Juni 2015.
Sumber :
http://beritabulukumba.com/30287/hasil-sidang-isbat-awal-ramadhan-1436-h-serentak-18-juni-2015
Comentar penulis :
Dengan demikian apa yang di analsia oleh para ahli agama tentang
puasa serentak akan terjadi di 1436 H ini memang benar adanya.
_____________________
Penutup dan Do'a
_____________________
Demikian infonya para kaum muslimin muslimat sekalian.
Semoga dapat memperluas wawasan ke-Islaman kita khsusnya
dibidang pemahaman pada istilah "Sidang Isbat".
Dan atas datannya bulan Ramadhan ini mari sama ber'do'a :
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah
Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”
(Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264).
Selamat datang Ramdhan 1436 H / 2015
Semoga puasa kita di bulan ini menjadi puasa yang mendapat
Ridho Allah Swt. Amin ya Robbal Alamin...!
Wasalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
_______________________________________________________________
No comments:
Post a Comment