Wednesday, December 24, 2014

Nabi Sulaiman As Raja Segala Makhluk dan Sultan Sulaiman sang Penakluk

#SELAMAT MALAM PARAKAUMMUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak info sekitar Nabi Sulaiman sebagai raja dari segala
Makhluk pada masa Bani Israel dan Sultan Sulaiman sebagai Raja
sang penakluk dalam menyebarkan agama Islam sampai ke Erofa
dan Aceh pada masa Bani Usmaniyah dalam hubungannya dengan ANTV)
__________________________________________________________________










_______________

Kata Pengantar
_______________















Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh...!

Lewat situs :
http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00062321.html
dikatakan :

Dalam waktu dekat ini ANTV akan menayangkan serial dari Turki yang berjudul
"King Suleiman". Setelah diumumkan, reaksi netter pun beragam. Ada yang
senang, namun ada juga yang protes. "Mengapa siaran ANTV lebih condong di
luar negeri? Karena sinetron2 di Indonesia kebanyakan siluman binatang xD,"
komentar seorang netter di akun Facebook Rating Program Televisi Indonesia.
"@whatsonANTV Alhamdulillah akhirnya ANTV mau jg nayangin film turki,"
komentar netter lainnya.

Serial TV yang mengisahakan tentang Nabi Sulaiman ini sempat mendapat
protes saat diputar di Istanbul pada tahun 2011. Ketika ditayangkan,
"King Suleiman" memicu kemarahan dari konservatif Muslim di Turki.

Para kaummuslimin muslimat dimanapun berada...!

Uraian diatas memberi gambaran bagi penulis bahwa, "Serial ANTV yang
berjudul 'King Sulaiman' adalah serial atau film yang mengisahkan tentang
Nabi Sulaiman".

Apakah memang demikian....?

Ternyata "Tidak...!". Serial ANTV tersebut "Bukanlah Serial yang menceritakan
Nabi Sulaiman yang mana sudah kita ketahui Nabi Sulaiman adalah Raja dari
Segala Makhluk. Tapi...! Serial ANTV tersebut adalah serial atau film yang
menceritakan Sultan atau Raja Sulaiman pada masa Bani Utsmaniyah di wilayah
yang sekarang ini lebih kita kenal dengan nama Turki.

Para kaum muslimin muslimat...!

Postingan ini berisi :

1. Kisah Nabi Sulaiman sebagai Raja Segala Makhluk dan
   Macam kisah-kisah lainnya pada masa Bani Israil

2. Kisah Sultan atau Raja Sulaiman sebagai sang Penakluk
   Benua Erofa dan Asia pada masa Bani Utsmaniyah

Tujuan penulisan :

"Untuk menghindari salah paham, seperti yang digambarkan 
oleh link diatas".

Selamat menyimak...!
________________________________________________________

1. Kisah Nabi Sulaiman As sebagai Raja Segala Makhluk dan
   Macam kisah-kisah lainnya pada masa Bani Israil
________________________________________________________


















* Hal Nabi Sulaiman dan Keluarganya

Sulaiman bin Daud bin Aisya bin Awid dari
keturunan Yahuza bin Ya'qub.

* Hal diangkat sebagai Nabi

Allah SWT mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. Setelah Sulaiman cukup umur
dan ayahan danya wafat, Sulaiman diangkat menjadi raja di kerajaan Israil.
Ia berkuasa tak hanya atas manusia, namun juga atas binatang dan makhluk halus
seperti jin dan lain-lain. Baginda dapat memahami bahasa semua binatang

Istana Nabi Sulaiman sangat indah. Dibangun dengan gotong royong manusia,
binatang, dan jin. Dindingnya terbuat dari batu pualam, tiang dan pintunya
dari emas dan tembaga, atapnya dari perak, hiasan dan ukirannya dari mutiara
dan intan, berlian, pasir di taman ditaburi mutiara, dan sebagainya.

* Hal Interaksi Sulaiman dengan jin, binatang dan lainnya

Nabi Sulaiman dianugerahkan Allah kebijaksanaan sejak remaja. Ia juga
memiliki berbagai keistimewaan, termasuk mampu berbicara dan memahami
bahasa hewan sehingga semua makhluk itu mengikuti kehendaknya.

"...dan sesungguhnya Kami telah memberikan ilmu kepada Daud dan Sulaiman
dan keduanya mengucapkan; segala puji bagi Allah yang melebihkan kami
dan banyak hambanya yang beriman, dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan
dia berkata; Wahai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara
burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya semua ini benar-benar
satu anugerah yang nyata." —An-Naml 27:15-16

Ia juga dapat menundukkan jin dan angin, sehingga dapat disuruh melakukan
apa saja, termasuk mendapatkan tembaga cair yang selalu keluar dari perut
bumi untuk dijadikan perkakasan, bangunan istana, benteng, piring-piring
besar dan tungku-tungku.

"...dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman yang perjalanannya pada waktu
petang, sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya,
dan sebahagian daripada jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah
kekuasaannya) dengan izin Tuhannya, dan siapa yang menyimpang antara mereka
daripada perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya
menyala-nyala."—Al-Anbiya' 21:81

* Hal Kebijaksanaan Sulaiman dalam menyelesaikan perselisihan

Kebijaksanaan Sulaiman dapat dilihat melalui berbagai peristiwa yang dilaluinya.
Misalnya, beliau coba mengetengahkan ide kepada bapaknya, Nabi Daud a.s bagi
menyelesaikan perselisihan antara dua pihak, yaitu antara pemilik kebun dan
pemilik kambing.

Walaupun ketika itu usianya masih muda, pendapatnya bernas. Mulanya Nabi
Daud memutuskan pemilik kambing supaya menyerahkan ternaknya kepada pemilik
kebun sebagai ganti rugi disebabkan ternaknya memasuki dan merusakkan kebun
itu. Sulaiman yang mendengar keputusan bapaknya menyelanya: “Wahai bapakku,
menurut pandanganku, keputusan itu sepatutnya berbunyi; kepada pemilik
tanaman yang telah musnah tanaman diserahkanlah kambingnya untuk dipelihara,
diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya. “Manakala tanamannya
yang binasa itu diserahkan kepada pemilik kambing untuk dijaga sehingga
kembali kepada keadaan asal. Kemudian masing-masing menerima kembali miliknya,
sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat
keuntungan atau menderita kerugian lebih daripada sepatutnya.”

Pendapat yang dikemukakan Sulaiman disetujui kedua pihak. Malah khalayak ramai
yang menyaksikan perbicaraan itu kagum dengan kebolehan beliau menyelesaikan
perselisihan terbabit.

* Hal Abang Sulaiman (Absyalum) terbunuh dan Sulaiman naik takhta jadi
  pimpinan Bani Israil menggantikan ayahnya Nabi Dud

Bertitik tolak daripada peristiwa itu, kewibawaan Sulaiman semakin tersebar
dan ia juga sebagai bibit permulaan kenabian Sulaiman. Melihat kecerdasan akal
yang ditonjolkannya itu, Nabi Daud menaruh kepercayaan dengan mempersiapkannya
sebagai pengganti dalam kerajaan Bani Israel.

Namun, abangnya Absyalum tidak merelakan beliau melangkah lebih jauh dalam
hiraki pemerintahan itu, malah mendakwa dia yang sepatutnya dilantik sebagai
putera mahkota kerana Sulaiman masih muda dan tidak berpengalaman. Absyalum
mau mendapatkan takhta itu dari bapak dan adiknya. Justru, dia mulai menunjukkan
sikap baik terhadap rakyat, dengan segala masalah mereka ditangani sendiri
dengan segera, membuatkan pengaruhnya semakin meluas.

Sampai satu ketika, Absyalum mengistiharkan dirinya sebagai raja, sekaligus
merampas kekuasaan bapaknya sendiri. Tindakannya itu mengakibatkan huru-hara
di kalangan Bani Israel. Melihatkan keadaan itu, Nabi Daud keluar dari Baitul
Maqdis, menyeberangi Sungai Jordan menuju ke Bukit Zaitun.

Tindakannya itu semata-mata mau mengelakkan pertumpahan darah, namun Absyalum
dengan angkuh memasuki istana bapanya. Di Bukit Zaitun, Nabi Daud memohon
petunjuk Allah supaya menyelamatkan kerajaan Bailtul Maqdis daripada dimusnahkan
anaknya yang durhaka itu. Allah segera memberi petunjuk kepada Nabi Daud,
yaitu memerangi Absyalum. Namun, sebelum memulai peperangan itu, Nabi Daud
berpesan kepada tentaranya supaya tidak membunuh anaknya itu, malah jika boleh
ditangkap hidup-hidup. Bagaimanapun, kuasa Allah melebihi segalanya dan
ditakdirkan Absyalum mati juga karena dia mau bertarung dengan tentara bapaknya.

Kemudian, Nabi Daud kembali ke Baitul Maqdis dan menghabiskan sisa hidupnya
selama 40 tahun di istana itu sebelum melepaskan takhta kepada Sulaiman.
Kewafatan Nabi Daud memberikan kuasa penuh kepada Nabi Sulaiman untuk memimpin
Bani Israel berpandukan kebijaksanaan yang dianugerah Allah.

* Hal Ratu Balqis tunduk kepada Sulaiman untuk kemudian jadi istrinya

Setelah membangunkan Baitul Muqaddis, Nabi Sulaiman menuju ke Yaman. Tiba di sana,
disuruhnya burung hud-hud (sejenis pelatuk) mencari sumber air. Tetapi burung
berkenaan tiada ketika dipanggil. Ketiadaan burung hud-hud menimbulkan kemarahan
Sulaiman. Selepas itu burung hud-hud datang kepada Nabi Sulaiman dan berkata:

"Aku telah terbang untuk mengintip dan terjumpa suatu yang sangat penting
untuk diketahui oleh tuan..."

Firman Allah, bermaksud: "Maka tidak lama kemudian datanglah hud-hud, lalu
ia berkata; aku telah mengetahui sesuatu, yang kamu belum mengetahuinya dan
aku bawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.

"Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka dan dia
dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku
mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah..."

Mendengar berita itu, Nabi Sulaiman mengutuskan surat mengandungi nasihat
supaya menyembah Allah kepada Ratu Balqis. Surat itu dibawa burung hud-hud
dan diterima sendiri Ratu Balqis. Selepas dibaca surat itu, Ratu Balqis
menghantarkan utusan bersama hadiah kepada Sulaiman. Dalam al-Quran diceritakan:

"Tatkala utusan itu sampai kepada Nabi Sulaiman, seraya berkata; apakah patut
kamu menolong aku dengan harta?

"Sesungguhnya apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa
yang diberikannya kepadamu, tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.

"Kembalilah kepada mereka, sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala
tentara yang mereka tidak mampu melawannya dan pasti kami akan mengusir mereka
dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi tawanan yang tidak berharga."

Utusan itu kembali ke negeri Saba dan menceritakan pengalaman yang dialami
di Yaman kepada Ratu Balqis, sehingga dia berhajat untuk berjumpa sendiri
dengan Sulaiman. Keinginan Ratu Balqis untuk datang itu diketahui Nabi
Sulaiman terlebih dulu. Beliau segera memerintahkan seluruh tentaranya yang
terdiri dari manusia, hewan dan jin untuk membuat persiapan bagi menyambut
kedatangan Ratu Balqis.

Nabi Sulaiman kemudian menitahkan untuk memindahkan singasana Ratu Balqis ke
istana beliau. Kisah ini tercantum dalam Surah An-Naml, berikut ini:

- Berkata Sulaiman:
"Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa
singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang
berserah diri."

- Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin:
"Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu
berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya
lagi dapat dipercaya."

- Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI-Kitab
"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka
tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata:
"Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya), dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya
dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."

- Dia berkata:
"Ubahlah baginya singgasananya; maka kita akan melihat apakah dia mengenal
ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenal(nya)."

Manakala Ratu Balqis tiba, ia ditanya oleh Sulaiman: "Seperti inikah
singgahsanamu?" Dengan terperanjat, Ratu Balqis menjawab: "Seakan-akan
singgasana ini singgasanaku" Kemudian Ratu Balqis dipersilakan masuk ke
istana Nabi Sulaiman. Namun, ketika berjalan di istana itu, sekali lagi
Ratu Balqis terpedaya, karena menyangka lantai istana Sulaiman terbuat
dari air, sehingga ia menyingkap kainnya.

Firman Allah yang bermaksud: Dikatakan kepadanya; masuklah ke dalam istana.
Maka tatkala dia (Ratu Balqis) melihat lantai istana itu, dikiranya air yang
besar dan disingkapkannya kedua betisnya.

Berkatalah Sulaiman;
"sesungguhnya ia istana licin yang diperbuat daripada kaca". Berkatalah Balqis;
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku
berserah diri bersama Sulaiman dan kepada Allah, Tuhan semesta alam."

Peristiwa itu menyebabkan Ratu Balqis berasa sangat aib dan menyadari
kelemahannya, sehingga dia memohon ampun atas kesilapannya selama ini dan
akhirnya dia diperisterikan oleh Nabi Sulaiman.

* Hal Wafatnya Nabi Sulaiman

Kisah Sulaiman dan tentaranya yang terdiri daripada manusia, hewan dan jin
dalam menjalankan dakwah Allah terhadap Ratu Balqis. Kematian beliau berlainan
dengan manusia biasa. Nabi Sulaiman wafat dalam keadaan duduk di kursi, dengan
memegang tongkat sambil mengawasi dan memperhatikan jin yang bekerja.

Firman Allah:

"Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan
kepada mereka setelah kematiannya itu melainkan rayap yang memakan tongkatnya.
Maka tatkala ia telah tersungkur, nyatalah bagi jin itu bahwa sekiranya mereka
mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam seksa yang
menghinakan."
____________________________________________________________

2. Kisah Sultan atau Raja Sulaiman sebagai sang Penakluk
   Benua Erofa dan Asia pada masa Bani Utsmaniyah
____________________________________________________________

Para pembaca sekalian...!

Postingan ini dapat anda ketahui lewat link :
http://galeri1msad.blogspot.com/2014/12/sultan-sulaiman-sang-penakluk-dan_25.html
___________________

Penutup
___________________

Demikian gambaran perbedaannya para kaum muslimin muslimat, "kiranya sudah
cukup jelas bahwa serial ANTV yang berjudul 'King Sulaiman' bukanlah serial
yang menceritakan tentang Nabi Sulaiman, tapi tentang Sultan Sulaiman di
masa Bani Utsmaniyah".

Dan jika waktu anda terbagi, "Silahkan tonton serialnya di ANTV dari hari
Senin - Jum'at jam 21.30".

Wassalamu'alaikumwarhamatullahiwabarakatuh...!
_______________________________________________________________________
Cat :
Penjelasan mengenai "Klarifikasi" Serial "King Sulaiman" dapat juga 
anda perdalam lewat link. :
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/25/nh4zwo-ini-penjelasan-antv-soal-emking-suleimanem


    

No comments:

Post a Comment