#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak informasi seputar Kontes Kecantikan dalam Islam)
_______________________________________________________
Assalamu'alaikumwarhamuttahi wabarakatuh...!
_______________
Pendahuluan
_______________
Lewat link :
Penulis telah mengurai tentang kontes kecantikan khususnya yang
bersifat nasional maupun internasional lewat istilah "Miss Worrd 2013"
Apa itu kontes kecantikan nasional dan internasional telah di uraikan
dalam tulisan tersebut, begitu juga tentang gambaran pengkreteriaannya
termasuk mereka para putri pemenang kontes-kontes kecantikan
tersebut.
Untuk lebih mendalaminya, maka penulispun mencoba melihat "Kontes
kecantikan ini dalam Islam" dengan tujuan utama mencari jawaban
"Apakah dalam islam ada kontes kecantikan...?"
Selamat menyimak...!
_____________________________________________________
Sekilas pandangan umum mengenai kontes kecantikan
_____________________________________________________
Kontes kecantikan modern pertama kali digelar di Amerika pada tahun 1854.
Namun, kontes ini ternyata diprotes masyarakat Amerika hingga akhirnya
kontes tidak berlanjut.
Dan uniknya panitia kontes kecantikan pertama di dunia tersebut sebelumnya
sukses menggelar kontes kecantikan anjing, bayi, dan burung. Lalu sukses
kontes kecantikan hewan tersebut tersebut diuji-coba untuk manusia.
Pagelaran kontes kecantikan di dunia tidak serta-merta mati. Pada sekitar
tahun 1951 di Inggris, Eric Morley menggelar kontes kecantikan internasional
untuk pertama kali.
Kontes Kecantikan dalam Islam. Kini di dunia, ada dua kontes kecantikan
yang sangat populer. Miss World, berpusat di Inggris, yang pada awalnya
hanyalah konstes bikini.
Kedua, Miss Universe, berpusat di Amerika, yang pada awalnya merupakan
cara perusahaan tekstil Pacific Mills untuk mempromosikan produk
pakaian renang mereka.
Penipuan Konsep 3B
Bagi yang setuju dengan kontes kecantikan memandang bahwa itu sebuah
kreatifitas dalam mensyukuri keindahan dan kehebatan yang ada pada wanita.
Kontes kecantikan bukan pada lekuk dan bentuk tubuh, melainkan pada
kecerdasan dan kepribadian.
Maka yang dijadikan parameter penilaian adalah 3B; Brain (Kecerdasan),
Beauty (Kecantikan/penampilan menarik) dan Behavior (Kepribadian/
berperilaku baik).
Konsep 3B ini sebenarnya hanya untuk memoles kontes kecantikan agar
diterima banyak kalangan, karena saat itu masih banyak pihak menolak
kontes tersebut, bahkan hingga sekarang.
Konsep 3B dalam kontes kecantikan, yakni Brain (kecerdasan), Beauty
(kecantikan), dan Behavior (kepribadian), adalah konsep dusta untuk
membungkus kontes semacam ini agar diterima masyarakat.
Kita akan bertanya-tanya, dalam kontes yang hanya dilakukan beberapa
hari, bagaimanakah menilai kecerdasan, kecantikan, dan kepribadian?
Apakah ada tes IQ atau ujian Matematika? Tidak.
Yang dinilai hanyalah 1 konsep saja, yakni kecantikan. Meskipun
para juri mengatakan bahwa para kontestan dinilai dengan konsep 3B,
mengapa para finalis tetaplah mereka yang cantik dalam pengertian
umum saja?
Dr. Daoed Joesoef, saat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
periode 1977-1982, menyatakan secara terbuka penolakannya terhadap
segala jenis pemilihan kontes kecantikan.
Daoed Joesoef menilai kontes kecantikan hakikatnya adalah sebuah
penipuan dan pelecehan terhadap perempuan. Kontes kecantikan hanya
untuk meraup keuntungan bisnis perusahaan kosmetika, pakaian renang,
rumah mode, atau salon kecantikan, yang bertujuan mengeksploitasi
kecantikan perempuan sebagai primitive instinct dan nafsu dasar
laki-laki, serta kebutuhan akan uang untuk hidup mewah.
Ia menolak habis-habisan kontes kecantikan, meski dirinya lulusan
luar negeri yang berpandangan liberal.
_______________________________________
Kontes Kecantikan dalam Islam.
_______________________________________
1. Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Menutup
Aurat dan Menahan Pandangan
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu,
dan isteri-isteri orang Mukmin: ‘Hendaklah mereka menjulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS Al Ahzab: 59)
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian
itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman:
‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.’”
(QS An Nur: 30-31)
2. Perintah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
untuk Menahan Pandangan
Dari Buraidah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai ‘Ali, janganlah kamu mengikutkan
pandangan dengan pandangan. Sesungguhnya bagimu hanyalah pandangan
yang pertama, dan bukan yang setelahnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2777,
Abu Dawud no. 2149, hasan)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda, “Telah dituliskan atas Bani Adam bagian dari zina
yang pasti ia melakukannya, tidak bisa tidak. Maka, zina kedua mata
adalah melihat (yang diharamkan), zina kedua telinga adalah mendengar
(yang diharamkan), zina lisan adalah berkata-kata (yang diharamkan),
zina tangan adalah memegang (yang diharamkan), zina kaki adalah
melangkah (ke tempat yang diharamkan), hati berkeinginan dan
berangan-angan, dan kemaluan membenarkan itu semua atau
mendustakannya.” (HR Al Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657,
dan ini adalah lafazh Muslim)
3. Tabarruj (Berhias) Seperti Orang Jahiliyah
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Ada dua golongan dari
penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang
memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan
para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok,
kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu
tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun
baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”
(HR. Muslim no. 2128)
4. Tasyabbuh (Meniru) pada Orang Kafir
Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash Radhiyallahu Anhu, dia berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
‘Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain
kami.’” (HR. At Tirmidzi no. 2695)
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'Anhu dia berkata: Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang
menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”.
(HR. Abu Daud no. 4031, shahih)
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda, “Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang sebelum
kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta,
sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun
memasukinya.” Para shahabat bertanya: “Apakah yang dimaksud adalah
Yahudi dan Nashara?” Beliau menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan
mereka)?” (Muttafaqun ‘Alaihi)
5. Simbol Penjajahan atas Budaya Indonesia dan Agama Islam
Dalam The Protocols of The Learned Elders of Zion pasal 13-14,
yang dianggap data otentik rencana kaum Yahudi Zionis membentuk
Tata Dunia Baru disebutkan, “Kita dirikan sebanyak mungkin tempat
pembangkit maksiat. Kita juga perbanyak reklame di koran atau
majalah, guna menyeru mereka agar masuk dalam arena kontes
Ratu Kecantikan, atau berkedok kesenian dan olahraga.
Hiburan semacam itu akan banyak melalaikan mereka dari
mengurusi permasalahan kita, yang mungkin akan membuat
pertentangan antara kita dan mereka.
Apabila dunia telah dikuasai, maka tidak dibenarkan agama-agama
selain Yahudi untuk berkembang. Karena kitalah bangsa termulia
dan agama Yahudi adalah agama pilihan Allah.”
_____________________
Penutup 1 (Kutipan)
_____________________
"Di antara bencana paling mengerikan yang menimpa seluruh umat
manusia, ialah ide kebebasan individu yang dibawa oleh demokrasi.
Ide ini telah mengakibatkan berbagai malapetaka secara universal,
serta memerosotkan harkat dan martabat masyarakat di negeri-negeri
demokrasi sampai ke derajat yang lebih hina daripada derajat
segerombolan binatang!” (Al-’Allamah as-Syaikh Abdul Qadim Zallum).
Kebebasan bertingkah laku (al-hurriyah asy-syakhsiyah) merupakan
salah satu bentuk kebebasan yang keluar dari ide kufur demokrasi.
Dengan ide kebebasan ini seseorang merasa memiliki hak asasi
manusia untuk berbuat selama tidak merugikan hak-hak orang lain.
Salah satunya mereka merasa bebas dan memiliki hak untuk
mempertontonkan fisik mereka dihadapan orang banyak tanpa
memiliki rasa malu sedikitpun.
Bahkan yang lebih parah lagi tatkala mereka beranggapan bahwa
memiliki tubuh yang indah tersebut adalah anugerah dari tuhan
dan harus disyukuri dengan cara mempertontonkannya. Inilah cara
berfikir yang rusak.
Sumber :
_______________________________
Penutup 2 (Pendapat penulis)
_______________________________
Dengan demikian jelas dan cukup jelas, dalam agama islam tidak ada itu
"Kontes Kecantikan". Dasar hukumnnya bukan saja pendapat para ulama,
juga ada hadist dan firman yang melarangnya.
Jika dihubungkan dengan kontes kecantikan yang sekarang ini sedang
berlangsung di Bali maka ummat Islam jelas tidak mendukungnnya.
Tapi mengapa masih tetap terlaksana...?
Anda pembaca galeri MSAD ini yang memberi jawabannya...! Dan
selamat menjawab pun menikmati musik dari "Ambisi" dari
Nur Asiah Jamil :
Antahlah dulu jaman dahulu
tapi taunya jaman sekarang
bermacam sifat dan tingkah laku
ada yang jujur ada yang curang
Ada orang yang ambisi
ingin dirinya dipuji
bahkan ada yang tak tahu diri
maunya....aaaa...aaaa....monang sajo...ooo...oooo
Ini namanya sangape onma goarna :
"Manuk do namar pira, lombu marsonang ni roha" ninna.
Musik...!
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
____________________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment