Monday, March 3, 2014

Muslim Jerman (Marboru Jerman 5)

#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak info sekitar keberadaan ummat muslim di Jerman
termasuk para mualafnya dalam hubungannya dengan Marboru
Jerman/menikah sama cewe Jerman)
_________________________________________________________








_________________

Kata Pengantar
_________________

Asalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!

Para pembaca angkolafacebook.blogspot.com...!

Lewat uraian "Marboru Jerman 1", penulis berilustrasi tentang
Martina cewe Jerman yang ingin menikah dengan si Tigor sebagai
seorang putra Batak Muslim.

Untuk kelancaran pernikahan maka sang "Uda/paman" dalam ilustrasi
tersebut berusaha mengislamkan si Martina lewat pemberian instruksi
pada si Tigor oleh Udanya. Alhamdulillah, "Usaha pengislaman itu
berhasi...!" Kisah khayal batak ini dapat diketahui oleh pembaca
lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/03/marboru-jerman-1-perjuangan-tanpa-batas.html

Jika saja pembaca ingin bertanya pada penulis, "Mengapa berani
berilustrasi seperti itu" maka penulis menjawab, "Karena penulis
telah belajar kondisi ummat Islam di Jerman, termasuk keadaan
para muallafnya hingga penulis berani berkesimpulan, "Masuk
Islamnya masyarakat Jerman (muallaf) bukanlah hal yang terlalu
janggal, bahkan dapat dibilang, "Cukup membanggakan" karena
orang Jerman memang banyak yang masuk Islam

(Jerman yang sinonim dengan hitler, rasionalisasi cara berpikir
dan terbatasnya turut campur Pemerintah Jerman pada agama ternyata
tidak menjauhkan masyarakatnya dari agama Islam.

Untuk tahu lebih banyak, mari sama kita simak info dibawah ini.

Selamat membaca...!

____________________________________________

Perkembangan Islam di Jerman
(Dr. Phil. H. Zainul Fuad, M.A.)
____________________________________________

Pembicaraan mengenai Islam dan komunitas Muslim di negara-negara
Barat kini menjadi salah satu topik menarik. Hal ini tidak hanya
karena perkembangnya yang cukup signifikan tapi juga karena memberi
dampak terhadap kehidupan sosial politik negara-negara tersebut.
Di sebagian besar negara-negara Eropah Islam kini telah menjadi
agama terbesar kedua dan keberadaanya saat ini mulai diperhitungkan
sebagai agama yang “diakui” pemerintah.

Salah satu negara Eropah yang memiliki penduduk Muslim yang besar
adalah Jerman, dengan jumlah berkisar 3.7 juta jiwa. Tulisan ini
mencoba memaparkan sekilas tentang perkembangan Islam di Jerman,
yang sebagian berasal dari pengalaman penulis selama enam tahun
berada di negeri tersebut.

* Hal Komunitas Muslim di Jerman

Keberadaaan orang-orang Islam pertama sekali di negeri Jerman
tidak terlepas dari masuknya bangsa Turki ke wilayah tersebut di
akhir abad ke 17 yang merupakan respons perlawanan terhadap
kolonialisme Barat. Mereka menetap dan berketurunan di wilayah
tersebut. Ketika bangkitnya industri-industri di Eropah, banyak
warga Muslim dari Turki dan Timur Tengah melakukan migrasi untuk
mencari pekerjaan ke Eropah termasuk Jerman. Tahun 1961, 1963, dan
1965 orang-orang keturunan Turki, Maroko, dan Tunisia direkrut
sebagai pekerja di Jerman atas persetujuan antara pemerintah Jerman
dengan negara-negara bersangkutan. Belakangan warga Muslim dari
Libanon, Palestina, Afganistan, Aljazair, Iran, Iran dan Bosnia
juga datang ke Jerman mengungsi karena negara mereka dilanda perang.

Karena merupakan negara maju, Jerman juga menjadi target bisnis
dan pendidikan. Banyak para profesional, pebisnis, pekerja dan
mahasiswa Muslim dari India, Pakistan, dan Asia Tenggara datang
dan sebagian menetap di sana.

Jumlah penduduk Muslim di Jerman saat ini berkisar 3,7 juta jiwa.
Mayoritas adalah keturunan Turki dengan jumlah lebih dari 2 juta
orang. Menurut statistik tahun 1999, komposisi kaum Muslim di negeri
ini adalah sbb: Turki 2.053.564, Bosnia 167.690, Iran 116.446,
Marokko 81.450, Afghanistan 71.955, Libanon 54.063, Pakistan 36.924,
Tunisia 26.396, Syiria 19.055, Aljazair 17.705, Irak 16.745, Mesir
13.455, Yordania 12.249, Albania 10.528,  Indonesia 9.470, Somalia
8.248, Banglades 7.156, Sudan 4.615, Malaysia 3.084, Senegal, 2.509,
Gambia 2.371, Libya 1.898, Kirgistan 1.662, Azerbaijan 1.399,
Guinea 1.287, Usbekistan 1.249, Yaman 1.083. Tidak jelas berapa
jumlah Muslim yang berasal dari Jerman sendiri. Satu laporan dari
Lembaga Statistik Khusus umat Islam di Jerman menyebutkan sedikitnya
18.000-an orang, namun ada dugaan menyebutkan sekitar 40.000 orang.

* Hal Konversi Agama ke Islam

Satu fenomena yang menarik belakangan bahwa tingkat konversi
orang-orang Jerman ke Islam cukup tinggi. Majalah ternama Jerman
Der Spiegel pernah menyebutkan bahwa antara Juli 2004 dan Juni 2005
saja terdapat sekitar 4000 orang di Jerman masuk Islam (lihat juga
laporan RTL:

Kebanyakan para muallaf berasal dari kalangan terpelajar. Menariknya,
fenomena ini terjadi justru disaat media-media Barat gencar mengaitkan
Islam dengan terorisme.

Apa motivasi masuknya orang-orang Jerman ke Islam? Monika Wohlrab-Sahr
dari Institut für Kulturwissenschaften Universitas Leipzig dalam studinya
menyatakan “viele auf der Suche nach dem “Andersartigen” (banyak yang
sedang mencari “bentuk lain”). Dalam banyak kasus, katanya.

“..die Konvertiten meist aus einer vorangegangenen Lebenskrise
heraus den Islam entdeckten und nicht, wie oft im Nachhinein
geschildert werde, ein tatsächlicher Vergleich mit anderen Religionen
stattgefunden habe.





















(Banyak pelaku konversi tersebut mengalami problematika kehidupan
dan menemukan solusi dalam Islam, bukan karena membanding-bandingkannya
dengan agama lain, sebagaimana yang kerap digambarkan).

Monika menyebutkan bahwa penekanan terhadap kedisiplinan dan kepatuhan
dalam Islam lebih kuat. Salah seorang muallaf menyebutkan tertarik
pada Islam karena ajaran ini paling jelas merinci tuntunan hidup bagi
umatnya. Ada juga yang mengakui meski Islam saat mundur dari peradaban
Barat, namun ajarannya tetap relevan hingga saat ini.

* Hal Kebebasan Beragama

Di Jerman, kebebasan beragama dijamin oleh Undang-Undang. Pasal 4 ayat 1
Undang-Undang Dasar Jerman (Grundgesetz) menyebutkan Die Freiheit des
Glaubens, des Gewissens und die Freiheit des religiösen und weltanschaulichen
Bekenntnisses sind unverletzlich. (Kebebasan beragama dan memiliki
pandangan filosofis hidup tidak boleh diganggu).



















Memang belakangan terdapat beberapa kasus dimana warga Muslim mendapat
diskriminasi di Jerman misalnya dalam masalah jilbab. Namun hal ini
bukanlah kasus yang fenomenal dan tidak merubah kebijakan pemerintah
Jerman terhadap umat Islam. Secara umum, masyarakat Jerman sangat
menghargai kebebasan beragama. Sebuah survey yang pernah dilakukan
Stiftung Konrad Adenauer menunjukkan bahwa dua pertiga peserta polling
percaya bahwa umat Islam harus diberikan kebebasan untuk melaksanakan
ajaran agama mereka.

Organisasi-organisasi Islam di Jerman umumnya berafilisasi kepada
kelompok-kelompok kultural seperti tersebut diatas. Namun belakangan
ada upaya-upaya penyatuan dengan membuat lembaga yang berfungsi sebagai
mediator dan pemersatu berbagai organisasi yang ada.

* Hal Pendidikan Islam Formal

Berbeda dengan kebanyakan negara-negara lain di Eropah, Jerman dalam
perkembangan terakhir, mulai memperbolehkan pelajaran agama Islam bagi
para pelajar Muslim di sekolah-sekolah umum. Biasanya pelajaran agama
dilakukan orang-orang Islam secara non-formal di mesjid-mesjid atau
kelompok-kelompok masyarakat. Kebijakan baru yang merupakan hasil dari
penggodokan bersama antara pemerintah Jerman dan komunitas Muslim di
Jerman ini adalah salah satu upaya mendukung proses integrasi sosial
Muslim di Jerman. Menurut Wolfgang Schrauber, Menteri Dalam Negeri
Jerman, kebijakan tersebut dapat menjembatani perbedaan yang kerap timbul.

Tidak hanya di level sekolah, pendidikan Islam juga mulai diperkenalkan
pada tingkat akademik dengan membuka Jurusan Teologi Islam di perguruan
tinggi di Jerman. Pendidikan pada tingkat akademik ini dianggap dapat
memberi solusi terhadap masalah kehidupan Muslim dalam keragaman dan
juga dapat mengangkat isu partisipasi mereka dalam diskursus politik
di negara tersebut.

* Mesjid Sebagai Pusat Pembinaan

Karena tidak adanya infrastruktur keagamaan formal, mesjid-mesjid di
Jerman memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan komunitas
Muslim. Mesjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi juga
sebagai tempat pendidikan/pengajaran, pertemuan sosial keagamaan, acara
perkawinan, dan pusat bisnis. Karenanya tidak sedikit mesjid yang memiliki
toko, restoran, perpustakaan, dan ruang pertemuan. Saat ini jumlah mesjid
di Jerman berkisar 2000, namun sebagian besar tidak dalam bentuknya yang
umum, melainkan ruko-ruko yang berada dekat pusat bisnis dan perumahan
kaum Muslim. Tuntutan kaum Muslimin untuk membangun mesjid dalam bentuknya
yang umum selalu kandas di tingkat parlemen setempat. Namun sejak tahun
1990-an, banyak mesjid yang utuh dan megah di bangun.

Satu laporan menyebut sekitar 200 telah terbangun dan lebih dari 30
dalam proses pembangunan.

Sebagai catatan akhir, dapat dikatakan bahwa perkembangan Islam dan
komunitas Muslim di Jerman tampak memberi dampak yang positif bagi
kehidupan masyarakat Jerman. Penerimaan Islam oleh masyarakat Jerman
sendiri menunjukkan agama ini memberikan alternatif bagi pemecahan
masalah kehidupan mereka. Islam tidak lagi diidentikkan sebagai
agama para imigran melainkan agama yang terintegral dari kehidupan
mereka sendiri. Integrasi Islam dan kultur mereka inilah yang akan
membangun apa yang dikenal sebagai “Euro Islam”.
_________________________________________

Perkembangan Mualaf Jerman
(Semakin banyaknya yang memeluk Islam)
_________________________________________

* Hal Dokter, Pengacara, Mahasiswa dan ahli etnologi
  yang masuk Islam

Kai Luhr tampak paling beda. Kai yang bersujud diantara
pria-pria lain bercambang yang mengenakan baju tunik putih
saat menunduk ke arah Mekkah, terlihat bersih dengan wajah
tercukur rapi. Ia mengenakan jins dan jaket abu-abu. Kai Luhr
adalah seorang dokter praktek di Jerman. Ia beralih memeluk
Islam bersama istrinya dua setengah tahun lalu. Sejak itu
ia mengganti nama menjadi Kai Ali Rashid, sementara sang
istri berganti menjadi Katrin Aisha Luhr.

Kedua pasangan itu sempat tampil dalam sebuah wawancara di
televisi swasta 3sat. Dalam wawancara Katrin Luhr mengatakan
sebelum mendapat kehormatan berupa hidayah memeluk Islam, ia
merasa jiwanya kosong. Ia mengaku pergi ke gereja dari waktu
ke waktu namun gagal menemukan jawaban yang ia cari.

Kini ia menyatakan tak pernah menemukan kegembiraan seperti
ini sebelumnya, juga jawaban terhadap pertanyaan di benaknya.
Ia juga menikmati setiap perubahan bermanfaat yang ia rasakan
setelah memeluk Islam.

“Saya menyesal tidak dari dulu mengenal Islam. Kalau saja orang
Jerman mendapat informasi yang benar tentang Islam, mereka akan
mudah masuk Islam,” kata Kai Lühr dalam pernyataannya di
televisi. Mereka memutuskan masuk Islam setelah mempelajari
al-Qur’an terjemahan dalam bahasa Jerman. Kini, keluarga Lühr
telah menjadi Muslim yang taat.

Di kalangan masyarakat Jerman, kelompok yang berprofesi dokter
seperti keluarga Lühr merupakan simbol kelas menengah. Mereka
saat ini sedang menjadi sorotan publik. Bukan soal kekayaan
atau tekanan politik mereka terhadap pemerintah. Tapi karena
mereka sedang berbondong-bondong masuk Islam.

Perkembangan Islam di Jerman saat ini boleh dibilang sedang
memasuki sebuah babak baru. Keluarga Lühr adalah salah satu
dari ribuan orang Jerman yang tiap tahun masuk Islam pada
lima tahun terakhir ini.

Sebut saja beberapa orang misalnya Nils von Bergner, pengacara
muda 36 tahun yang tinggal di kota Hamburg, telah menetapkan
pilihannya untuk masuk Islam. Kini, Bergner tidak pernah absen
menjalankan shalat lima waktu meskipun harus dengan menggelar
sajadah di kantornya. Ada juga dari kalangan akademisi seperti
Nina Mühe, ahli Etnologi dari Universitas Berlin. Juga Silvia
Horch dosen Jurusan Sastra Jerman- Arab. Dan masih banyak lagi.
Mereka semua telah berketetapan hati untuk masuk Islam.

* Hal penelitian atas banyaknya masyarakat masuk Islam

Realitas sosial semakin banyaknya yang menjadi mualaf  itu
rupanya menarik perhatian kantor Menteri Dalam Negeri Pemerintah
Federal Jerman. Akhirnya, kementerian meminta lembaga
‘Das Islam Archiv’ untuk melakukan penelitian terkait dengan
fenomena ini. Hasilnya memang cukup mencengangkan. Menurut
penelitian yang sempat dipublikasikan Harian Hamburger
Abendblatt edisi 29 Januari 2007. Selama satu tahun saja,
terhitung Juli 2005 sampai Juni 2006 misalnya, orang Jerman
yang masuk Islam sekitar 4.000 orang. Angka ini semakin
meningkat pada tahun berikutnya. Tidak lagi 4.000 tiap tahun,
tapi menjadi sekitar 6.000 orang per tahun.

* Hal Bunuh dirinya seorang Pensiunan Pendeta karena
  banyak ummat Kristen masuk Islam

Perkembangan Islam yang pesat di jerman ini sempat menimbulkan
‘sikap frustasi’ seorang pensiunan pendeta di Jerman yang
akhirnya bunuh diri. Sebagaimana yang diberitakan oleh Timesonline,
Seorang pensiun pendeta, Roland Weisselberg, (73) berkomitmen
bunuh diri dengan membakar dirinya atas protes penyebaran Islam
dan ketidakmampuan Gereja Protestan untuk menahannya.

Roland Weisselberg, menuangkan sekaleng bensin di atas kepalanya
dan membakar dirinya di lapangan biara Augustinus di timur
kota Erfurt, dimana Martin Luther (sang pendiri protestan)
menghabiskan enam tahun sebagai seorang biarawan pada awal
abad ke-16.

Pihak keamanan Erfurt, Elfriede Begrich, memberitahukan
kepada para wartawan bahwa janda Weisselberg mengatakan
suaminya bunuh diri dia karena khawatir tentang penyebaran
Islam dan sikap Gereja  mengenai masalah ini.

Dan saat ini Kaum Muslim di Jerman bernaung di salah satu
lembaga Islam terbesar bernama Zentralrat Muslim Deutschlands (ZMD)
atau Dewan Pusat Muslim Jerman. Selain memberikan layanan
pembelajaran tentang Islam, ZMD juga rajin memberikan advokasi
atas kejadian-kejadian yang dihadapi oleh Muslim di Jerman.

sumber :
(http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/europe/article623634.ece)
http://www.timesonline.co.uk/tol/news/world/europe/article623634.ece (Priest burns himself to death over Islam)
__________

Penutup
__________

Penutup postingan ini akan penulis isi dengan macam tanggapan
ummat Islam mengenai "Banyaknya masyarakat Jerman yang masuk
Islam".

Sebagai berikut :

* Hal Tanggapan Umum

Munady Irawan :
Kalau orang2 tau tentang manisnya tentang agama islam,,,
mungkin orang2 tidak sedikitpun meninggalkan islam,,,agama yang
paling sempurna ajarannya dan kitab,,,,sungguh beruntung kita
dilahirkan dari kalangan islam,,,,

Jufri Ady :
Tanda2 kiamat "matahari akan terbit dari barat" mungkin
ini maksunya bahwa nanti perkembangan islam akan semakin pesat di
belahan bumi barat dibandingkan di timur sendiri..WaALLAHualam...
ALLAHU AKBAR....

Ridwan Layuk :
cukup mulia ajaran islam sehingga muda di trima bangsa jerman..


Andra Concord :
Agama islam Laris di negara Nazi

Andra Concord :
if they are know about behind scene , something behind perspective,
they are will be not use this anymore

Aji Sudarmaji :
subhanaallah, alhamdulillah, Allah segne den deutschen Mualaf.
amiiin

Sumber :
https://id-id.facebook.com/notes/para-ilmuan-dan-tokoh-pendeta- yang-memeluk-islam/perkembangan-mualaf-jerman-semakin-banyaknya-yang-memeluk-islam-/179425215453411

* Hal tanggapan Penulis

1. Senang dapat mengetahui info betapa berkembangnya ummat
   Islam di Jerman. Jumlah ummat muslim yang sudah mencapai
   3.7 Jiwa benar-benar luar biasa, mengingat kita semua tahu
   apa dan bagaimana Jerman ini pada masa lampaunya.

2. Jumlah itu memang jumlah keseluruhan ummat muslim dari macam
   negara yang warganya tinggal di Jerman. Tapi jumlah 40.000
   warga Jerman itu sendiri yang telah masuk Islam benar-benar
   memberi kepantasan bagi ummat Islam untuk berkata, "Subhanalloh".

3. Alasan-alasan utama ummat muslim tersebut yang menyatakan bahwa
   ajaran agama islam itu lebih lengkap, berlaku untuk semua masa
   dan dapat menciptakan ketenangan jiwa, bagi penulis, "Aapapun
   bisa terjadi jika Allah Swt sudah mengkehendaki".

Para kawan...! pun ummat muslim yang berada di Jerman, khsusnya
yang berasal dari tanah batak, penulis mengucapkan, "Selamat
Malam dan majulah ummat Islam Jerman...!"

Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!

_________________________________________________________________
Cat :

No comments:

Post a Comment