#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak Sejarah Qasidah dan menikmati lagu-lagu Qasidah Lama
yang berhubungan dengan Ramadhan)
_______________________________________________
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
Para kaum muslimin muslimat, dalam rangka menyambut datangnya bulan
Ramadhan 1434 H, berikut info sekitar Sejarah Qasidah dan selukbeluknya
pun beberapa video musik qasidah lama yang berhubungan dengan bulan
Ramadhan.
Selamat menyimak dan mendengarkan...!
______________________
Pengertian Qasidah
_____________________
Pengertian kasidah yang terdapat dalam khazanah kesusasteraan
Indonesia mirip dengan kasidah yang ada dalam sastra Arab.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikatakan bahwa kasidah
merupakan “bentuk puisi, berasal dari kesusateraan Arab, bersifat
pujian (satire, keagamaan), biasanya dinyanyikan (dilagukan)”
Meskipun demikian, istilah tersebut berbeda dengan istilah yang
sama yang terdapat dalam ungkapan “lagu kasidah” yang umumnya
berbahasa Indonesia.
Demikian ungkap situs "Musik Qasidah" lewat alamat
http://teknologiq19.wordpress.com/
sedangkan Situs "Sejarah Islam" lewat alamat
http://hujansetiakita.blogspot.com/2013/02/qasidah.html
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana
lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah
dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya
lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan
yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan
diiringi rebana.
"Qasidah berasal dari kata “qasidah” (bahasa Arab),artinya
“lagu”atau nyanyian”. Tetapi arti qasidah selanjutnya menunjuk
kapada lagu dan musik dengan ciri tersendiri, yaitu lagu dengan
syair-syair bertemakan agama Islam atau da’wah Islam. Qasidah
juga menunjukkan grup kesenian dengan alat musiknya yang paling
pokok adalah rebana, kecrek, dan lain-lain.
Satu grup kesenian qasidah terdiri atas lima hingga enam orang
dengan memainkan rebana berbagai ukuran, dari yang paling kecil
hingga rebana yang paling besar, dan ditambah dengan alat kecrek.
Pada perkembangan selanjutnya kesenian qasidah dapat dimainkan
dengan alat kesenian lainnya sesuai keterampilan seniman
itu sendiri". tulis situs http://topiknugroho.wordpress.com/2011/12/15/
qosidah-dalam-pandangan-islam/
____________________________________________________
Sejarah dan Perkembangan Qasidah (Pertama dinyanyikan)
____________________________________________________
Seni qasidah lahir bersamaan dengan kelahiran Islam.
Untuk pertama kalinya, qasidah ditampilkan oleh
kaum Anshar (penolong Nabi Muhammad saw. dan sahabat
sahabatnya dari kaum Muhajirin dalam perjalanan hijrah
dari tanah kelahirannya (Makkah) ke Yatsrib (Madinah).
Pada saat itu beberapa kaum Anshar menyambut kedatangan Nabi
dan mendendangkan lagu-lagu pujian diiringi dengan lantunan
musik rebana. Lagu-lagu pujian saat itu pun melegenda hingga
hari ini sebagai lagu klasik dan masih dapat dinikmati hingga
sekarang. Sebagai contoh dari lagu-lagu pujian itu adalah
sebagai berikut:
Ya Nabi, keselamatan untukmu
Ya Rasul, keseamatan untukmu
Ya Kekasih, keselamatan untukmu
Engkaulah matahari, engkaulah rembulan
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau penerang kegelapan
Engkau pelita penerang hati
Seni qasidah pun biasa dipergunakan pada acara Marhaban, yaitu acara
menyambut kelahiran bayi serta pada acara cukuran bayi yang berumur
40 hari, dan pada hari besar Islam lainnya.Berbeda dengan jenis-
jenis musik dan lagu yang tumbuh dalam budaya Indonesia, qasidah
merupakan kesenian yang diapresiasi oleh kalangan ulama dan
pesantren.
Dimana dalam hal berkesenian, kalangan ulama dan pesantren dapat
dikatakan kurang menerima jenis kesenian lainnnya, bahkan
cenderung mengharamkan. Sehingga dengan kondisi seperti ini
dapat dipahami jika kesenian qasidah lebih banyak berkembang
pada masyarakat yang memiliki ciri budaya Islam yang kental.
__________________________________________
Kesepakatan Para Ulama Mengenai Qasidah
__________________________________________
Dari segi isi syair lagu-lagu pada seni qasidah, para ulama membuat
batasan, bahwa lagu qasidah haruslah mengandung pesan-pesan sebagai
berikut:
Mendorong keimanan kepada Allah dan Hari Akhir.
Mendorong orang untuk beribadah dan taat terhadap Allah serta Rasulnya.
Mendorong orang untuk berbuat kebajikan dan menjauhi ma’shiyat.
Mendorong orang untuk bertindak amar ma’ruf dan nahyi munkar.
Mendorong orang agar memiliki etos kerja tinggi dan berjiwa patriotis.
Mendorong orang agar menjauhi gaya hidup mewah serta berbuat riya.
Tidak menampilkan pornografi maupun porno-aksi dan menggugas syahwat.
Tidak menampilkan syair yang cengeng sehingga membuat orang malas bekerja.
Lagu Qasidah Lama (Berhubungan dengan bulan Ramadhan) ____________________________________________________
1. Judul : Ramadhan (El-Suraya)
_______________
2. Judul Bulan Puasa (El-Suraya)
______________
3. Judul : Bulan Puasa (Nur Asiah Jamil)
__________________
4. Judul : Ramadhan (Sinar Murni)
___________________
5. Judul : Ya Ramdhan (Nasida Ria)
_________________
6. Ramadhan Bulan Mulia
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
__________________________________________________________
Cat :
(Menyimak Sejarah Qasidah dan menikmati lagu-lagu Qasidah Lama
yang berhubungan dengan Ramadhan)
_______________________________________________
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
Para kaum muslimin muslimat, dalam rangka menyambut datangnya bulan
Ramadhan 1434 H, berikut info sekitar Sejarah Qasidah dan selukbeluknya
pun beberapa video musik qasidah lama yang berhubungan dengan bulan
Ramadhan.
Selamat menyimak dan mendengarkan...!
______________________
Pengertian Qasidah
_____________________
Pengertian kasidah yang terdapat dalam khazanah kesusasteraan
Indonesia mirip dengan kasidah yang ada dalam sastra Arab.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikatakan bahwa kasidah
merupakan “bentuk puisi, berasal dari kesusateraan Arab, bersifat
pujian (satire, keagamaan), biasanya dinyanyikan (dilagukan)”
Meskipun demikian, istilah tersebut berbeda dengan istilah yang
sama yang terdapat dalam ungkapan “lagu kasidah” yang umumnya
berbahasa Indonesia.
Demikian ungkap situs "Musik Qasidah" lewat alamat
http://teknologiq19.wordpress.com/
sedangkan Situs "Sejarah Islam" lewat alamat
http://hujansetiakita.blogspot.com/2013/02/qasidah.html
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana
lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah
dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya
lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan
yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan
diiringi rebana.
"Qasidah berasal dari kata “qasidah” (bahasa Arab),artinya
“lagu”atau nyanyian”. Tetapi arti qasidah selanjutnya menunjuk
kapada lagu dan musik dengan ciri tersendiri, yaitu lagu dengan
syair-syair bertemakan agama Islam atau da’wah Islam. Qasidah
juga menunjukkan grup kesenian dengan alat musiknya yang paling
pokok adalah rebana, kecrek, dan lain-lain.
Satu grup kesenian qasidah terdiri atas lima hingga enam orang
dengan memainkan rebana berbagai ukuran, dari yang paling kecil
hingga rebana yang paling besar, dan ditambah dengan alat kecrek.
Pada perkembangan selanjutnya kesenian qasidah dapat dimainkan
dengan alat kesenian lainnya sesuai keterampilan seniman
itu sendiri". tulis situs http://topiknugroho.wordpress.com/2011/12/15/
qosidah-dalam-pandangan-islam/
____________________________________________________
Sejarah dan Perkembangan Qasidah (Pertama dinyanyikan)
____________________________________________________
Seni qasidah lahir bersamaan dengan kelahiran Islam.
Untuk pertama kalinya, qasidah ditampilkan oleh
kaum Anshar (penolong Nabi Muhammad saw. dan sahabat
sahabatnya dari kaum Muhajirin dalam perjalanan hijrah
dari tanah kelahirannya (Makkah) ke Yatsrib (Madinah).
Pada saat itu beberapa kaum Anshar menyambut kedatangan Nabi
dan mendendangkan lagu-lagu pujian diiringi dengan lantunan
musik rebana. Lagu-lagu pujian saat itu pun melegenda hingga
hari ini sebagai lagu klasik dan masih dapat dinikmati hingga
sekarang. Sebagai contoh dari lagu-lagu pujian itu adalah
sebagai berikut:
Ya Nabi, keselamatan untukmu
Ya Rasul, keseamatan untukmu
Ya Kekasih, keselamatan untukmu
Engkaulah matahari, engkaulah rembulan
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau penerang kegelapan
Engkau pelita penerang hati
Seni qasidah pun biasa dipergunakan pada acara Marhaban, yaitu acara
menyambut kelahiran bayi serta pada acara cukuran bayi yang berumur
40 hari, dan pada hari besar Islam lainnya.Berbeda dengan jenis-
jenis musik dan lagu yang tumbuh dalam budaya Indonesia, qasidah
merupakan kesenian yang diapresiasi oleh kalangan ulama dan
pesantren.
Dimana dalam hal berkesenian, kalangan ulama dan pesantren dapat
dikatakan kurang menerima jenis kesenian lainnnya, bahkan
cenderung mengharamkan. Sehingga dengan kondisi seperti ini
dapat dipahami jika kesenian qasidah lebih banyak berkembang
pada masyarakat yang memiliki ciri budaya Islam yang kental.
__________________________________________
Kesepakatan Para Ulama Mengenai Qasidah
__________________________________________
Dari segi isi syair lagu-lagu pada seni qasidah, para ulama membuat
batasan, bahwa lagu qasidah haruslah mengandung pesan-pesan sebagai
berikut:
Mendorong keimanan kepada Allah dan Hari Akhir.
Mendorong orang untuk beribadah dan taat terhadap Allah serta Rasulnya.
Mendorong orang untuk berbuat kebajikan dan menjauhi ma’shiyat.
Mendorong orang untuk bertindak amar ma’ruf dan nahyi munkar.
Mendorong orang agar memiliki etos kerja tinggi dan berjiwa patriotis.
Mendorong orang agar menjauhi gaya hidup mewah serta berbuat riya.
Tidak menampilkan pornografi maupun porno-aksi dan menggugas syahwat.
Tidak menampilkan syair yang cengeng sehingga membuat orang malas bekerja.
___________________________________________________
Lagu Qasidah Lama (Berhubungan dengan bulan Ramadhan) ____________________________________________________
1. Judul : Ramadhan (El-Suraya)
_______________
2. Judul Bulan Puasa (El-Suraya)
______________
3. Judul : Bulan Puasa (Nur Asiah Jamil)
__________________
4. Judul : Ramadhan (Sinar Murni)
___________________
5. Judul : Ya Ramdhan (Nasida Ria)
_________________
6. Ramadhan Bulan Mulia
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
__________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment