Monday, April 29, 2013

"N-A-S-H-E-E-D / N-A-S-Y-I-D"

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Melihat Perkembangan Nasyid Arab, Indonesia,
Sumatra Utara dan Tapanuli Selatan) ___________________________________________________________



Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!

Berikut irama nasyid pembukanya para kawan...!

 

Nasyid ini  berjudul "Pujan Pada Orang Asing". Dan deskripsinya mengatakan :
Mintalah Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan dengan takhta Mahakuasa untuk
Ihherna yang si dia pada hari kiamat, dan dengan semua martir di surga
puncak murah hati sarang .... atau mati sebagai martir (Terjemahan google).

Pemahaman penulis, mintalah sama Tuhan yang Maha Kuasa, Tuhan yang
menguasai hari kiamat, agar bila mati, maka matilah sebagai suhada hingga
bisa masuk surga. (ya hanya pemahaman-pen)

Berikut tambahan  pengetahuan mengenai nasyid para kawan :
______________________

Pengertian Nasyid
______________________

Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.
Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan
mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji
Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan
secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode
ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang
penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.
__________________________

Nasyid di Arab
__________________________

Nasyid berasal dari bahasa Arab yang berarti senandung.
Kata ini mengalami penyempitan makna dari senandung secara
umum, menjadi senandung yang bernafaskan Islam. Nasyid
dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.Syair
thola'al badru 'alaina (yang artinya telah muncul
rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan
oleh tim qosidah dan majelis ta'lim, adalah syair
yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut
kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali
hijrah ke Madinah.

Berikut nasyidnya :


Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan
kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang
banyak mengumandangkan pesan jihad maupun perlawanan
terhadap imperialisme Israel lebih banyak dipengaruhi
oleh situasi politik yang ada saat itu.
________________________________

Nasyid di Indonesia
________________________________

Nasyid mulai masuk ke Indonesia sekitar era tahun 80-an.
Perkembangannya pada awalnya dipelopori oleh aktivis-
aktivis kajian Islam yang mulai tumbuh di kampus-kampus
pada masa itu. Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-
syair asli berbahasa Arab. Namun akhirnya berkembang dengan
adanya nasyid berbahasa Indonesia dan dengan tema yang
semakin luas (tidak hanya tema syahid dan jihad). Biasanya
nasyid dinyanyikan dalam pernikahan, maupun perayaan hari
besar umat Islam.

Berikut video pendukungnya :




Dan tentunya masih banyak video musik lainnya.
_________________________________

Nasyid di Sumatra Utara
_________________________________

Para kawan...!

Provinsi Sumatra Utara juga cukup sering mengadakan lomba
Nasyid. Baik dalam pertandingan antara kelurahan maupun
antara kecamatan.

Lewat situs http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=9666
dikatakan :

MEDAN- Perlombaan nasyid yang digelar di Ramadan Fair
dimenangkan oleh Kecamatan Medan Arean untuk nasyid
putra dan Kecamatan Medan Tembung untuk nasyid putri.

Para pemenang ini mendapatkan penghargaan dan santunan.
Para pemenang ini antara lain, nasyid putra harapan 3
asal Kecamatan Medan Belawan Harapan 2 kecamatan Medan
Timur Harapan 1 kecamatan Medan Labuhan. Sedangkan untuk
pemenang ke tiga diraih oleh Kecamatan Medan Deli dan
urutan kedua Kecamatan Medan Polonia. Untuk juara 1
lomba nasyid ini dimenangkan oleh Kecamatan Medan Area
dengan perolehan nilai 530 poin.

Berikut Video pendukungnya :




Dan tentunya masih banyak video musik lainnya.
_____________________________________________________

Nasyid di (Tapseljo) Tapanuli Selatan Najolo
_____________________________________________________



Para kawan...!

Seingat saya, nasyid di Tapanuli Selatan sudah ada sejak
awal tahun 80-an, dimana nasyid memang sedang berkembang
di Indonesia. Karena itu penulis tidak merasa heran jika
di Tapanuli Selatan telah pernah mengadakan perlombaan
nasyid sampai 20 x yang tentunya dalam 20 tahun terakhir.

Pada perlombaan nasyid Buapati Mandiling Natal memberikan
pendapatnya :

"Panyabungan. Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Hidayat
Batubara menilai, nasyid merupakan salah satu seni budaya
yang berperan memberi kontribusi, sekaligus memiliki pesan
moral relegius.
Bupati Madina HM Hidayat Batubara SE menyampaikan hal itu
pada pembukaan festival Nasyid se Kabupaten Madina di
lapangan bola Kelurahan Simpang Gambir, Kecamatan Lingga
bayu, Selasa (23/4) malam.

Dikatakan Bupati, festival Nasyid merupakan agenda rutin
yang dilaksanakan setiap tahun dan merupakan agenda
nasional sebagai upaya mengembangkan kesenian Islam di
masyarakat.
"Kesenian Nasyid salah satu kesenian budaya Islam yang
ada seiring dengan perkembangan peradaban ummat Islam,
dan diharapkan menjadi seni yang diminati dan disukai
generasi muda,” katanya.

Diungkapkan Bupati, lantunan kata dalam Nasyid dapat
memberikan sentuhan untuk menggugah nurani serta
memberikan semangat  kepada kelompok maupun masyarakat.
"Saya sangat berkeinginan seni Nasyid perlu dikembang
lebih luas dan berkesinambungan, mengingat masyarakat
Madina mempunyai potensi di bidang lagu-lagu agama,”
katany." demikian disajikan dalam salah satu situs
berita.



Sedangkan Bupati Tapanuli Selatan, dalam Perlombaan Nasyid
antara ibu-ibu anggota pengajian se Tapseljo mengatakan :

"Pertandingan Nasyid ini adalah sebagai ajang refresing
bagi kaum ibu, karena selama ini ibu-ibu di daerah kita
ini sangat ulet dan tangguh bekerja membantu suami, jadi
apalah salahnya saat hari jadi PDM ada porsi hiburan bagi
kaum ibu", kata  H. Jafar Syahbuddin Ritonga SE, MBA,
Ketua Umum Yayasan Haji Ihutan Rintonga (Yaspenhir)
pengelola PDM".

Selanjutnya dikatakan :

Pertandingan Nasyid kali ini berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya yang hanya mempertandingkan grup-grup nasyid
satu Kabupaten Tapanuli Selatan saja, namun sekarang
mencakup  Tabagsel  :  Kabupaten Tapanuli Selatan,
Kabupaten Padang Lawas Utara,  Kabupaten Padang Lawas
Selatan,  Kota Padang Sidempuan  dan  Kabupaten Mandailing
Natal.
_____________________________________________

Beda Nasyid Arab dengan Nasyid Indonesia
_____________________________________________

Para kawan...! Dari hasil menyimak dan mendengar beberapa
tulisan dan video nasyid pun uraian diatas, penulis blog
berpendapat :

1. Nyaris semua video musik dari arab, syair nasheednya
tidaklah di iringi musik.

2. Nasheed arab pada umumnya dinyayikan oleh lakilaki
(Tidak penulis temukan penyanyi wanita)

3. Nasyid Indonesia bisa dinyanyikan pria dan wanita

3. Nasyid Indonesia pada umumnya di iringi musik. Begitupun
ada juga yang tanpa dukungan musik.

4. Nasyid ini untuk sebagian orang ada juga menyebutnya
qasidah. Hal ini disebabkan fungsi dari keduanya hampir
sama.



Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
____________________________________________________
Cat sumber :
http://www.darulmursyid.com/BMM120401.html
http://nasheedkita.blogspot.com/2012/05/festival-nasyid-darul-mursyid-cup-vi-se.html
http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=9666

No comments:

Post a Comment