#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak info sekitar Masjid Al-Osmani dan Sultan Deli
ke VII lewat macam lagu Salawat)
____________________________________________________________
___________________
Kata Pengantar
__________________
Postingan ini berisi sekitar :
1. Sekilas Masjid Osmani - Medan
2. Sekilas Arsitektur Masjid Osmani - Medan
3. Sekilas Sultan Osman Perkasa Alamsyah Raja Deli Ke-VII
dalam Tahun-Tahun Kejadian penting
4. Penutup
Selamat menyimak...!
...dan....
postingan ini saya mulai...!
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
___________________________________
1. Masjid Osmani - Medan
___________________________________
* Pengertian Umum
Masjid Al-Osmani adalah sebuah masjid di Medan, Sumatera Utara.
Masjid ini juga di kenal dengan sebutan Masjid Labuhan karena
lokasinya yang berada di kecamatan Medan Labuhan.
* Tempat
Jl. K.L. Yos Sudarso Kel. Pekan Labuhan
sekitar 20 kilometerlah sebelah utara Kota Medan.
* Arsitek
Asal Jerman, GD Langereis.
* Tahun Dibangun
Masjid Al-Osmani ini dibangun pada tahun 1854 M
* Prakarsa
Sultan Osman Perkasa Alam (Raja Deli ke-VII)
* Pelanjut Pembangunan
Sultan Mahmud Perkasa Alam (Anak Sultan Osman / Raja Deli VIII)
* Bahan Utama Masjid
Dengan menggunakan bahan kayu pilihan. Kemudian pada 1870
hingga 1872 masjid yang terbuat dari bahan kayu itu dibangun menjadi
permanen oleh anak Sultan Osman, yakni Sultan Mahmud Perkasa Alam
yang juga menjadi Raja Deli kedelapan.
* Gambaran Kegiatan Masjid
Hingga kini, selain digunakan sebagai tempat beribadah, masjid itu
juga dipakai sebagai tempat peringatan dan perayaan hari besar
keagamaan dan tempat pemberangkatan menuju pemondokan jamaah haji
yang berasal dari Medan utara.
____________________________________
2. Arsitektur Masjid Osmani - Medan
____________________________________
~ Eksterior ~
* Halaman Masjid
* Kubah luar
Terbuat dari kuningan dan beratnya
mencapai 2,5 ton
* Pemakaman
* Lingkungan sekitar Masjid
Di depan masjid ini ada sebuah sekolah yaitu sekolah YASPI
(Yayasan Pendidikan Islam) dan tak jauh dari masjid ini disebelah
YASPI ada sebuah pekong Lima Medan Labuhan dan di depan pekong
tersebut ada sebuah jalan yang menuju ke pasar/pajak medan labuhan.
ini adalah masjid tertua di kota Medan.
Di masjid ini juga terdapat lima makam raja deli yang dikuburkan
yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar
Wahid (Raja Deli V), Sulthan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI),
Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sulthan Mahmud Perkasa Alam.[1]
~ Interior ~
* Mimbar
* Ruang Sholat Utama
* Kubah dalam
* Harmonisasi Warna
Masjid Al-Osmani didominasi warna kuning, dengan warna kuning
keemasan yang merupakan warna kebanggaan Suku Melayu, warna
tersebut diartikan atau menunjukkan kemegahan dan kemuliaan.
Kemudian dipadu dengan warna hijau yang filosofnya menunjukkan
keislaman.
* Pintu Masjid
Ketika pertama kali dibangun pada tahun, ukuran Masjid Al-Osmani
hanya 16 x 16 meter dengan material utama dari kayu.Pada tahun 1870,
Sultan Deli VIII Mahmud Al Rasyid melakukan pemugaran besar-besaran
terhadap bangunan masjid yang diarsiteki arsitek asal Jerman, GD Langereis.
Selain dibangun secara permanen, dengan material dari Eropa dan Persia,
ukurannya juga diperluas menjadi 26 x 26 meter. Renovasi itu selesai
tahun 1872.
Beberapa kali pemugaran terhadap bangunan masjid ini telah
dilaksanakan tanpa menghilangkan arsitektur asli yang merupakan
perpaduan bangunan Timur Tengah, India, Spanyol, Melayu, dan China.
Kombinasi arsitektur empat Negara itu misalnya pada pintu masjid
berornamen China, ukiran bangunan bernuansa India, dan arsitektur
bernuansa Eropa, dan ornamen-ornamennya bernuansa Timur Tengah.
Rancangannya unik, bergaya India dengan kubah tembaga bersegi
delapan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Al-Osmani
* Aktivitas keagamaan
__________________________________________________________
Sekilas Sultan Osman Perkasa Alamsyah Raja Deli Ke-VII
dalam Tahun-Tahun Kejadian penting
__________________________________________________________
* Tahun 1850
Sultan Osman Perkasa Alamsyah jadi Sultan Deli ke-VII
* Tahun 1853
Pada tahun ini Kesultanan Deli yang masih dibawah pengaruh Kerajaan Aceh
(Sultan Mansyursah Alaldin Johan = Sultan Aceh) memberi pengesahan untuk
menjadi Kesultanan yang berdiri sendiri. Tujuannya untuk menghindari
pengaruh dari Kerajaan Siak dan ini ditandai dengan
penyerahan Pedang (Syamsir) Bawar dan cap Sembilan (MOHOR).
Pada saat penyerahan ini juga diberi gelar Perkasa AlamSyah pada Sultan Deli
ke-VII ini. Juga diberi Surat Penyerahan Negeri Deli serta daerah
taklukannya dari Kuala Bayan sampai Pasir Putih, kecuali Negeri Bedagai
dan Langkat.
Penyerahan yang dilaksanakan di Istana Darussalam (Banda Aceh) ini
terjadi pada tahun 1853, dan mulai saat itu raja-raja Deli memekai
Gelar Perkasa Alam, hingga sekarang apa bila penabalan (pengangkatan)
sultan, Pedang Bawar ini sebagai Syarat Mutlak dalam prosesi upacara
tersebut.
* Tahun 1854
Masjid Osmani - Medan mulai di Bangun
* Tahun 1858 (Sultan Osman ke-VII - wafat)
Sultan Osman Perkasa Alamsyah memerintah cukup singkat. Yang menjadi
catatan pada masa pemerintahannya, ia membangun sebuah mesjid megah,
besar dan permanen di Labuhan Medan.
___________
4. Penutup
___________
Alhamdulillah...!
Selesai juga postingan ini.
Semoga dapat memperluas wawasan kita khsusnya dibidang Masjid dan
Sultan Deli ke-VII di Kesultanan Deli.
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
_____________________________________________
_______________________
Cat :
- Pemakaian istilah "Osmani" mengingatkan penulis pada Masa
Bani Utsmaniyah dengan Sultannya Sulaiman di Ottoman - Turki, link :
- Trims pada para kawan di Medan yang telah memuat photo-photo Masjid
Al Osmani ini. Dan mohon ijin di postingkan juga di blog, biar lebih rajin
orang-orang Tapsel itu ke Masjid termasukla pula awa itu.
http://tomaycoal.blogspot.com/2014/04/mesjid-raya-al-osmani-mesjid-tertua-di.html
http://anthonynh.blogspot.com/2013_07_07_archive.html
ke VII lewat macam lagu Salawat)
____________________________________________________________
___________________
Kata Pengantar
__________________
Postingan ini berisi sekitar :
1. Sekilas Masjid Osmani - Medan
2. Sekilas Arsitektur Masjid Osmani - Medan
3. Sekilas Sultan Osman Perkasa Alamsyah Raja Deli Ke-VII
dalam Tahun-Tahun Kejadian penting
4. Penutup
Selamat menyimak...!
...dan....
postingan ini saya mulai...!
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
___________________________________
1. Masjid Osmani - Medan
___________________________________
* Pengertian Umum
Masjid Al-Osmani adalah sebuah masjid di Medan, Sumatera Utara.
Masjid ini juga di kenal dengan sebutan Masjid Labuhan karena
lokasinya yang berada di kecamatan Medan Labuhan.
* Tempat
Jl. K.L. Yos Sudarso Kel. Pekan Labuhan
sekitar 20 kilometerlah sebelah utara Kota Medan.
* Arsitek
Asal Jerman, GD Langereis.
* Tahun Dibangun
Masjid Al-Osmani ini dibangun pada tahun 1854 M
* Prakarsa
Sultan Osman Perkasa Alam (Raja Deli ke-VII)
* Pelanjut Pembangunan
Sultan Mahmud Perkasa Alam (Anak Sultan Osman / Raja Deli VIII)
* Bahan Utama Masjid
Dengan menggunakan bahan kayu pilihan. Kemudian pada 1870
hingga 1872 masjid yang terbuat dari bahan kayu itu dibangun menjadi
permanen oleh anak Sultan Osman, yakni Sultan Mahmud Perkasa Alam
yang juga menjadi Raja Deli kedelapan.
* Gambaran Kegiatan Masjid
Hingga kini, selain digunakan sebagai tempat beribadah, masjid itu
juga dipakai sebagai tempat peringatan dan perayaan hari besar
keagamaan dan tempat pemberangkatan menuju pemondokan jamaah haji
yang berasal dari Medan utara.
____________________________________
2. Arsitektur Masjid Osmani - Medan
____________________________________
~ Eksterior ~
* Halaman Masjid
* Kubah luar
Terbuat dari kuningan dan beratnya
mencapai 2,5 ton
* Pemakaman
* Lingkungan sekitar Masjid
Di depan masjid ini ada sebuah sekolah yaitu sekolah YASPI
(Yayasan Pendidikan Islam) dan tak jauh dari masjid ini disebelah
YASPI ada sebuah pekong Lima Medan Labuhan dan di depan pekong
tersebut ada sebuah jalan yang menuju ke pasar/pajak medan labuhan.
ini adalah masjid tertua di kota Medan.
Di masjid ini juga terdapat lima makam raja deli yang dikuburkan
yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar
Wahid (Raja Deli V), Sulthan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI),
Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sulthan Mahmud Perkasa Alam.[1]
~ Interior ~
* Mimbar
* Ruang Sholat Utama
* Kubah dalam
* Harmonisasi Warna
Masjid Al-Osmani didominasi warna kuning, dengan warna kuning
keemasan yang merupakan warna kebanggaan Suku Melayu, warna
tersebut diartikan atau menunjukkan kemegahan dan kemuliaan.
Kemudian dipadu dengan warna hijau yang filosofnya menunjukkan
keislaman.
* Pintu Masjid
Ketika pertama kali dibangun pada tahun, ukuran Masjid Al-Osmani
hanya 16 x 16 meter dengan material utama dari kayu.Pada tahun 1870,
Sultan Deli VIII Mahmud Al Rasyid melakukan pemugaran besar-besaran
terhadap bangunan masjid yang diarsiteki arsitek asal Jerman, GD Langereis.
Selain dibangun secara permanen, dengan material dari Eropa dan Persia,
ukurannya juga diperluas menjadi 26 x 26 meter. Renovasi itu selesai
tahun 1872.
Beberapa kali pemugaran terhadap bangunan masjid ini telah
dilaksanakan tanpa menghilangkan arsitektur asli yang merupakan
perpaduan bangunan Timur Tengah, India, Spanyol, Melayu, dan China.
Kombinasi arsitektur empat Negara itu misalnya pada pintu masjid
berornamen China, ukiran bangunan bernuansa India, dan arsitektur
bernuansa Eropa, dan ornamen-ornamennya bernuansa Timur Tengah.
Rancangannya unik, bergaya India dengan kubah tembaga bersegi
delapan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Al-Osmani
* Aktivitas keagamaan
__________________________________________________________
Sekilas Sultan Osman Perkasa Alamsyah Raja Deli Ke-VII
dalam Tahun-Tahun Kejadian penting
__________________________________________________________
* Tahun 1850
Sultan Osman Perkasa Alamsyah jadi Sultan Deli ke-VII
* Tahun 1853
Pada tahun ini Kesultanan Deli yang masih dibawah pengaruh Kerajaan Aceh
(Sultan Mansyursah Alaldin Johan = Sultan Aceh) memberi pengesahan untuk
menjadi Kesultanan yang berdiri sendiri. Tujuannya untuk menghindari
pengaruh dari Kerajaan Siak dan ini ditandai dengan
penyerahan Pedang (Syamsir) Bawar dan cap Sembilan (MOHOR).
Pada saat penyerahan ini juga diberi gelar Perkasa AlamSyah pada Sultan Deli
ke-VII ini. Juga diberi Surat Penyerahan Negeri Deli serta daerah
taklukannya dari Kuala Bayan sampai Pasir Putih, kecuali Negeri Bedagai
dan Langkat.
Penyerahan yang dilaksanakan di Istana Darussalam (Banda Aceh) ini
terjadi pada tahun 1853, dan mulai saat itu raja-raja Deli memekai
Gelar Perkasa Alam, hingga sekarang apa bila penabalan (pengangkatan)
sultan, Pedang Bawar ini sebagai Syarat Mutlak dalam prosesi upacara
tersebut.
* Tahun 1854
Masjid Osmani - Medan mulai di Bangun
* Tahun 1858 (Sultan Osman ke-VII - wafat)
Sultan Osman Perkasa Alamsyah memerintah cukup singkat. Yang menjadi
catatan pada masa pemerintahannya, ia membangun sebuah mesjid megah,
besar dan permanen di Labuhan Medan.
___________
4. Penutup
___________
Alhamdulillah...!
Selesai juga postingan ini.
Semoga dapat memperluas wawasan kita khsusnya dibidang Masjid dan
Sultan Deli ke-VII di Kesultanan Deli.
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
_____________________________________________
_______________________
Cat :
- Pemakaian istilah "Osmani" mengingatkan penulis pada Masa
Bani Utsmaniyah dengan Sultannya Sulaiman di Ottoman - Turki, link :
- Trims pada para kawan di Medan yang telah memuat photo-photo Masjid
Al Osmani ini. Dan mohon ijin di postingkan juga di blog, biar lebih rajin
orang-orang Tapsel itu ke Masjid termasukla pula awa itu.
http://tomaycoal.blogspot.com/2014/04/mesjid-raya-al-osmani-mesjid-tertua-di.html
http://anthonynh.blogspot.com/2013_07_07_archive.html
No comments:
Post a Comment