#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
Menyimakino sekitar Masjid Sultan - Singapur)
___________________________________________________________
_________________
Kata Pengantar
_________________
Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
Struktur awal masjid ini dibangun sekitar 1826 oleh masyarakat
Jawa yang kebanyakan pedagang awal di Singapura, yang menjalankan
aktivitas perdagangan dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis
sebelum kedatangan saudagar Tionghoa.
Demikian gambaran sekilas mengenai sejarah Masjid Sultan
Singaura ini para kawan sekalian.
...dan...
Berikut info lengkapnya.
Selamat menyimak...!
___________________________________________________
Sekilas info tentang Masjid Sultan - Singapur
___________________________________________________
* Pemahaman Awal
Masjid Sultan di Kampung Glam, Singapura merupakan masjid
pertama yang dibangun di republik itu. Hingga kini, masjid
bersejarah itu masih menjadi daya tarik utama bagi wiaatawan
asing yang datang ke Singapura.
Struktur awal masjid ini dibangun sekitar 1826 oleh masyarakat
Jawa yang kebanyakan pedagang awal di Singapura, yang menjalankan
aktivitas perdagangan dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis
sebelum kedatangan saudagar Tionghoa. Bangunan masjid itu menjadi
tempat tinggal atau kawasan permukiman awal beberapa etnik
masyarakat Indonesia.
Kemudian pada 1920-an ia dibangun kembali seperti sekarang.
Dan kini ia telah direnovasi dan ditetapkan sebagai produk
pariwisata Singapura. Nama asli jalan-jalan berdekatan masjid
tersebut seperti Kandahar Street, Baghdad Street, Arab Street
dan Bussorah Street masih diabadikan.
* Sejarah Masjid Sultan Singapura
Ketika singapura diserahkan ke Inggris pada tahun 1819, Temenggong
Abdul Rahman, penguasa di Pulau Singapura kala itu dan Sultan Hussain
Shah dari Johor yang merupakan pemilik pulau Singapura kala,
mendapatkan sedikiti keistimewaan dari Inggris sebagai ganti dari
penyerahan kekuasaan mereka atas Singapura kepada Inggris ketika
Thomas Stanford Rafles mendirikan negara Singapura.
Sir Stamford Raffles memberi Tumenggung dan Sultan tunjangan
hidup tahunan dan hak atas Kampong Glam bagi tempat tinggal mereka.
Daerah Kampung Glam juga di alokasikan bagi orang orang melayu
dan muslim.
Sultan Husein membangun sebuah istana disana dan membawa semua
keluarga dan semua pengikutnya dari kepulauan Riau. Banyak
pengikut sultan dan temenggung yang memang berasal dari Riau,
Malaka dan Sumatera yang kemudian datang dan menetap di Kampung Glam.
Sultan Hussain yang kemudian memutuskan untuk membangun masjid
untuk menyelaraskan jawabatannya sebagai Sultan. Masjid tersebut
dibangun tak jauh dari Istananya dimulai pada 1824 hingga 1826.
bangunan masjid yang pertama dibangun berbentuk masjid tradisional
nusantara dengan atap limas bersusun tiga.
Dana pembangunan masjid tersebut berasal dari sumbangan East
India Company sebesar $3000 dolar dan donasi dari jemaah
muslim setempat.
* Masjid Sultan Singapura di Kampung Glam
Masjid ini dibangun ketika Nort Bridge road belum dibangun
melewati wilayah yang kini disebut arab street. Dan selesai
dibangun tahun 1826 pada saat letnant Jackson menyelesaikan
pembangunan jalan yang sempat menimbulkan ketegangan saat
ruas jalan tersebut ternyata melewati areal masjid.
Pengelolaan masjid dikepalai oleh Alauddin Shah, cucu Sultan
Hussain hingga tahun 1879. ketika Alaudin Shan Wafat kepengurusan
masjid di lanjutkan oleh lima pimpinan komunitas muslim disana.
Tahum 1914 hak guna lahan masjid diperpanjang lagi oleh
pemerintah Inggris di Singapura untuk masa 999 tahun dimulai
dari tahun 1914.
Saat itu juga dibentuk kepengurusan masjid yang baru atau disebut
trustees dengan dua perwakilan dari masing masing faksi komunitas
muslim di Singapura yang terdiri dari Melayu, Jawa, Bugis, Arab,
Tamil dan India Utara untuk merepresentasikan keberagaman
komunitas muslim di Singapura.
Anggota trustee saat itu terdiri dari Syed Abrulrahman b Shaik
Alkaff and Shaik Abu Baker b Taha Mattar (Arab); Inche Amboo'
Haji Kamaruddin dan Saim b Abdul Malek (Bugis); Hj Wan Abdullah
b Omar and A Jalil bin Hj Haroon (Melayu); Hj Mohamed Amin b
Abdullah and Hj Mohamed Eusofe Hj Mohamed Noor (Jawa); Mahmood
bin Hadjee Dawood and Mohamed b Mahmood Sahab (India Utara)
dan Mohamed Kassim Marican dan Yavena Sultan Abdulcader (Tamil).
* Interior Masjid Sultan
Pada tahun 1900an Singapura sudah menjadi pusat perdagangan Islam,
Masjid Sultan kemudian sudah tak mampu lagi menampung jemaah yang
terus berkembang pesat.
Pada tahun 1924, memperingati seratus tahun berdirinya masjid tersebut.
Pengurus masjid atau trustees menyetujui sebuah rencana untuk mendirikan
masjid baru yang lebih besar menggantikan bangunan masjid lama di
lokasi yang sama.
Arsitek Denis Santry dari Swan and Maclaren yang merancang masjid
baru tersebut untuk dibangun di atas lahan masjid lama dan lahan
tambahan dari keluarga kerajaan.
Seluruh pembiayaan juga di tanggung keluarga Sultan denga kontribusi
dari komunitas muslim Singapura kala itu termasuk sumbangan botol
kaca hijau hijau dari kaum miskin ketika itu.
botol botol yang kemudian di jadikan ornamen bawah kubah masjid.
Arsitek Denis Santry mengadopsi gaya Sarasenik atau gaya Gotik Mughal
lengkap dengan menara menggantikan masjid lama yang berarsitektur
Indonesia pada masjid sebelumnya.
Pembangunan masjid baru tersebut selesai dikerjakan tahun 1928.
Perbaikan dilakukan tahun 1960 untuk memperbaikan ruang utama
masjid dan tahun 1993 masjid Sultan Singapura dilengkapi dengan
Auditorium dan aula serbaguna.
Hingga kini masjid sultan Singapura masid berdiri kokoh di tempat
dimana dia pertama kali didirikan, menjadi salah satu masjid tetua
dan terbesar di Singapura dengan daya tampung mencapai 5000 jemaah.
Masjid Sultan Singpaura kemudian mendapatkan pengakuan dari
pemerintah Republik Singapura para tanggal 14 Maret 1975 sebagai
national monument. Dan statusnya pun kini dimiliki dan dikelola
oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
...dan...
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
______________________________________________________________
Cat :
SINGAPORE the magnificent Sultan Mosque great exclusive inside views
No comments:
Post a Comment