Sunday, December 4, 2016

Sejarah Tahlilan di Indonesia


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekita Tahlilan)
_______________________________________________________











_________________

Kata Pengantar
_________________

Asaalmu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!

Para kawan sekalian...!

Berikut info sekitar Tahlilan, yang mana penulis
sendiri setuju pada info wikipedia ini.

Selamat menyimak...!

__________________________________

Sekilasinfo tentang Tahlilan
__________________________________










Tahlilan adalah ritual/upacara selamatan yang dilakukan
sebagian umat Islam, kebanyakan di Indonesia dan
kemungkinan di Malaysia, untuk memperingati dan mendoakan
orang yang telah meninggal yang biasanya dilakukan pada
hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya
dilakukan pada hari ke-40, ke-100, kesatu tahun pertama,
kedua, ketiga dan seterusnya. Ada pula yang melakukan
tahlilan pada hari ke-1000.

Kata "Tahlil" sendiri secara harfiah berarti berizikir
dengan mengucap kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah"
(tiada yang patut disembah kecuali Allah).

Upacara tahlilan ditengarai merupakan praktik pada
abad-abad transisi yang dilakukan oleh masyarakat yang
baru memeluk Islam, tetapi tidak dapat meninggalkan
kebiasaan mereka yang lama.

Berkumpul-kumpul di rumah ahli mayit bukan hanya terjadi
pada masyarakat pra Islam di Indonesia saja, tetapi di
berbagai belahan dunia, termasuk di jazirah Arab.

Oleh para da'i(yang dikenal wali songo) pada waktu itu,
ritual yang lama diubah menjadi ritual yang bernafaskan
Islam.

Di Indonesia, tahlilan masih membudaya, sehingga istilah
"Tahlilan" dikonotasikan memperingati dan mendo'akan
orang yang sudah meninggal.

tahlilan dilakukan bukan sekadar kumpul-kumpul karena
kebiasaan zaman dulu. Generasi sekarang tidak lagi
merasa perlu dan sempat untuk melakukan kegiatan sekadar
kumpul-kumpul seperti itu.

jika pun tahlilan masih diselenggarakan sampai sekarang,
itu karena setiap anak pasti menginginkan orangtuanya
yang meninggal masuk sorga.

sebagaimana diketahui oleh semua kaum muslim, bahwa
anak saleh yang berdoa untuk orangtuanya adalah impian
semua orang, oleh karena itu setiap orangtua menginginkan
anaknya menjadi orang yang saleh dan mendoakan mereka.

Dari sinilah, keluarga mendoakan mayit, dan beberapa
keluarga merasa lebih senang jika mendoakan orangtua
mereka yang meninggal dilakukan oleh lebih banyak orang
(berjama'ah).

Maka diundanglah orang-orang untuk itu, dan menyuguhkan
(sodaqoh) sekadar suguhan kecil bukanlah hal yang aneh,
apalagi tabu, apalagi haram.

suguhan(sodaqoh) itu hanya berkaitan dengan menghargai
tamu yang mereka undang sendiri. maka, jika ada anak yang
tidak ingin atau tidak senang mendoakan orangtuanya, maka
dia (atau keluarganya) tidak akan melakukannya, dan itu
tidak berakibat hukum syareat. tidak makruh juga tidak
haram. anak seperti ini pasti juga orang yang yang tidak
ingin didoakan jika dia telah mati kelak.

Kegiatan ini bukan kegiatan yang diwajibkan. orang boleh
melakukannya atau tidak. tahlilan bukanlah kewajiban, dan
adalah dusta dan mengada-ada jika tahlilan ini dihitung
sebagai rukun.

Tahlilan adalah pilihan bebas bagi setiap orang dan keluarga
berkaitan dengan keinginan mendoakan orangtua mereka ataukah
tidak.

Tahlilan juga bukanlah kegiatan yang harus dilakukan secara
berkumpul-kumpul di rumah duka dan oleh karenanya dituduhkan
membebani tuan rumah. tahlilan itu mendoakan mayit dan itu
bisa dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaah, di satu
tempat yang sama atau di mana-mana.

Menuduhkan tahlil sebagai bid'ah adalah mengada-ada dan
melawan keyakinan kaum muslim bahwa anak saleh yang berdoa
untuk orangtuanya adalah cita-cita setiap orang.

___________

Penutup
___________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
_____________________________________________________________
Cat :
Belajar Tahlil (!New!BetterQuality!)

No comments:

Post a Comment