Saturday, September 6, 2014

Masjid dan Seluk Beluknya

#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak info sekitar Masjid dari wikipedia untuk kemudian
menetapkan suatu topik bahasan pada masa-masa mendatang di
galeri MSAD Sipirok Mashali)
_______________________________________________________________










_________________

Kata Pengantar
_________________

Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan ke Islaman kita bersama, maka
penulis berpikir lewat tanya, "Apa lagi yang perlu dikupas khsusnya
yang berhubungan dengan masjid di galeri MSAD ini untuk masa-masa
yang akan datang.

Dan terhadapnya...!

Penulis mengkaji ulang mengenai macam hal yang berhubungan dengan
masjid atau "Masjid dan Seluk beluknya".

Berikut infonya dan di penutup tulisan akan penulis sampaikan apa
rencana berikutnya yang harus dikaji diblog ini mengenai masjid.

Selamat menyimak...!
_________________________

Sekilas tentang Masjid
_________________________

Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Muslim.
Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga
disebut musholla, langgar atau surau.

Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas
muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian
agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid.
Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam
aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.

Etimologi

Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah
sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid
sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan
dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi.
Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat
sembahan".

Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini
berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol. Dan kata mosque
kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas.

Sejarah

Menara-menara, serta kubah masjid yang besar, seakan menjadi saksi
betapa jayanya Islam pada kurun abad pertengahan. Masjid telah
melalui serangkaian tahun-tahun terpanjang di sejarah hingga
sekarang. Mulai dari Perang Salib sampai Perang Teluk.

Selama lebih dari 1000 tahun pula, arsitektur Masjid perlahan-
lahan mulai menyesuaikan bangunan masjid dengan arsitektur modern.

Masjid pertama

Ketika Nabi Muhammad saw tiba di Madinah, beliau memutuskan untuk
membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan nama Masjid
Nabawi, yang berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi terletak di pusat
Madinah. Masjid Nabawi dibangun di sebuah lapangan yang luas.

Di Masjid Nabawi, juga terdapat mimbar yang sering dipakai oleh
Nabi Muhammad saw. Masjid Nabawi menjadi jantung kota Madinah
saat itu. Masjid ini digunakan untuk kegiatan politik, perencanaan
kota, menentukan strategi militer, dan untuk mengadakan perjanjian.
Bahkan, di area sekitar masjid digunakan sebagai tempat tinggal
sementara oleh orang-orang fakir miskin.

Saat ini, Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid al-Aqsa
adalah tiga masjid tersuci di dunia.

Penyebaran masjid

Masjid kemudian dibangun di daerah luar Semenanjung Arab, seiring
dengan kaum Muslim yang bermukim di luar Jazirah Arab. Mesir
menjadi daerah pertama yang dikuasai oleh kaum Muslim Arab pada
tahun 640. Sejak saat itu, ibu kota Mesir, Kairo dipenuhi dengan
masjid. Maka dari itu, Kairo dijuluki sebagai kota seribu menara.

Beberapa masjid di Kairo berfungsi sebagai sekolah Islam atau
madrasah bahkan sebagai rumah sakit. Masjid di Sisilia dan
Spanyol tidak menirukan desain arsitektur Visigoth, tetapi
menirukan arsitektur bangsa Moor. Para ilmuwan kemudian
memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-Islam kemudian diubah
menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus dan Magribi, seperti
contoh lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid.






















Ket :
Menara Masjid Raya Xi'an di Xi'an, Cina

Masjid pertama di Cina berdiri pada abad ke 8 Masehi di Xi'an.
Masjid Raya Xi'an, yang terakhir kali di rekonstruksi pada abad ke
18 Masehi, mengikuti arsitektur Cina. Masjid di bagian barat Cina
seperti di daerah Xinjiang, mengikuti arsitektur Arab, dimana di
masjid terdapat kubah dan menara. Sedangkan, di timur Cina, seperti
di daerah Beijing, mengandung arsitektur Cina.

Masjid mulai masuk di daerah India pada abad ke 16 semasa kerajaan
Mugal berkuasa. Masjid di India mempunyai karakteristik arsitektur
masjid yang lain, seperti kubah yang berbentuk seperti bawang.
Kubah jenis ini dapat dilihat di Masjid Jama, Delhi.

Masjid pertama kali didirikan di Kesultanan Utsmaniyah pada abad
ke 11 Masehi, dimana pada saat itu orang-orang Turki mulai masuk
agama Islam. Beberapa masjid awal di Turki adalah Aya Sofya, dimana
pada zaman Bizantium, bangunan Aya Sofya merupakan sebuah katedral.
Kesultanan Utsmaniyah memiliki karakteristik arsitektur masjid yang
unik, terdiri dari kubah yang besar, menara dan bagian luar gedung
yang lapang. Masjid di Kesultanan Usmaniyah biasanya mengkolaborasikan
tiang-tiang yang tinggi, jalur-jalur kecil di antara shaf-shaf,
dan langit-langit yang tinggi, juga dengan menggabungkan mihrab
dalam satu masjid. Sampai saat ini, Turki merupakan rumah dari
masjid yang berciri khas arsitektur Utsmaniyah.

Secara bertahap, masjid masuk ke beberapa bagian di Eropa.
Perkembangan jumlah masjid secara pesat mulai terlihat seabad yang lalu,
ketika banyak imigran Muslim yang masuk ke Eropa. Kota-kota besar di
Eropa, seperti München, London dan Paris memilki masjid yang besar
dengan kubah dan menara. Masjid ini biasanya terletak di daerah
urban sebagai pusat komunitas dan kegiatan sosial untuk para muslim
di daerah tersebut.

Walaupun begitu, seseorang dapat menemukan sebuah masjid di Eropa
apabila di sekitar daerah tersebut ditinggali oleh kaum Muslim dalam
jumlah yang cukup banyak. Masjid pertama kali muncul di Amerika
Serikat pada awal abad ke 20. Masjid yang pertama didirikan di
Amerika Serikat adalah di daerah Cedar Rapids, Iowa yang dibangun
pada kurun akhir 1920an.

Bagaimanapun, semakin banyak imigran Muslim yang datang ke Amerika
Serikat, terutama dari Asia Selatan, jumlah masjid di Amerika Serikat
bertambah secara drastis. Dimana jumlah masjid pada waktu 1950 sekitar
2% dari jumlah masjid di Amerika Serikat, pada tahun 1980, 50% jumlah
masjid di Amerika Serikat didirikan.

Perubahan tempat ibadah menjadi masjid




















Ket :
Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah, dahulu merupakan gereja Bizantium

Masjid Ayasofya, dahulu merupakan gereja

Menurut sejarawan Muslim, sebuah kota yang ditaklukkan tanpa perlawanan
dari penduduknya, maka pasukan Muslim memperbolehkan penduduk untuk
tetap mempergunakan gereja dan sinagog mereka. Tapi, ada beberapa
gereja dan sinagog yang beralih fungsi menjadi sebuah masjid dengan
persetujuan dari tokoh agama setempat. Misal pada perubahan fungsi
Masjid Umayyah, dimana khalifah Bani Umayyah, Abdul Malik mengambil
gereja Santo Yohannes pada tahun 705 dari Umat Kristiani. Kesultanan
Utsmaniyah juga melakukan alih fungsi terhadap beberapa gereja, biara
dan kapel di Istanbul, termasuk gereja terbesar Ayasofya yang diubah
menjadi masjid, setelah kejatuhan kota Konstantinopel pada tahun
1453 oleh Muhammad al-Fatih.

Beberapa masjid lainnya juga didirikan di daerah suci milik Yahudi
dan Kristen, seperti di Yerusalem. Penguasa Muslim di India juga
membangun masjid hanya untuk memenuhi tugas mereka di bidang agama.

Sebaliknya, masjid juga dialih fungsikan menjadi tempat ibadah yang
lain, seperti gereja. Hal ini dilakukan oleh umat Kristiani di Spanyol
yang mengubah fungsi masjid di selatan Spanyol menjadi katedral,
mengikuti keruntuhan kekuasaan Bani Umayyah di selatan Spanyol.
Masjid Agung Kordoba sekarang dialih fungsikan menjadi sebuah gereja.
Beberapa masjid di kawasan Semenanjung Iberia, Eropa Selatan dan India
juga dialih fungsikan menjadi gereja atau pura setelah kekuasaan Islam
tidak berkuasa lagi.

Fungsi keagamaan

Ibadah

Semua muslim yang telah baligh atau dewasa harus menunaikan salat
lima kali sehari. Walaupun beberapa masjid hanya dibuka pada hari
Jumat, tapi masjid yang lainnya menjadi tempat salat sehari-hari.
Pada hari Jumat, semua muslim laki-laki yang telah dewasa diharuskan
pergi ke masjid untuk menunaikan salat ke masjid, berdasarkan Surah
Al-Jumu’ah ayat 9:

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk
melaksanakan salat Jum'at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah
dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui—Surah Al-Jumu’ah:9

Umat Muslim sedang melakukan salat di Masjid Umayyah
Salat jenazah, biasanya juga diadakan di masjid. Salat jenazah
dilakukan untuk muslim yang telah meninggal, dengan dipimpin
seorang imam. Salat jenazah dilakukan di area sektar masjid.

Ketika gerhana matahari muncul, kaum Muslimin juga mengadakan salat
khusuf untuk mengingat kebesaran Allah. Pada dua hari raya atau
'idain,yaitu Idul Fitri dan Idul Adha umat Muslim juga melakukan
salat. Biasanya, beberapa masjid kecil di daerah Eropa atau
Amerika akan menyewa sebuah gedung pertemuan untuk menyelenggarakan
salat 'Id. Di Indonesia, Salat 'Id biasa dilakukan di lapangan
terbuka yang bersih dan masjid sekitar.

Kegiatan bulan Ramadan

Masjid, pada bulan Ramadan, mengakomodasi umat Muslim untuk
beribadah pada bulan Ramadan. Biasanya, masjid akan sangat ramai
di minggu pertama Ramadan. Pada bulan Ramadan, masjid-masjid
biasanya menyelenggarakan acara pengajian yang amat diminati
oleh masyarakat. Tradisi lainnya adalah menyediakan iftar, atau
makanan buka puasa.

Ada beberapa masjid yang juga menyediakan makanan untuk sahur.
Masjid-masjid biasanya mengundang kaum fakir miskin untuk datang
menikmati sahur atau iftar di masjid. Hal ini dilakukan sebagai amal
shaleh pada bulan Ramadan.

Pada malam hari setelah salat Isya digelar, umat Muslim disunahkan
untuk melaksanakankan salat Tarawih berjamaah di masjid. Setelah
salat Tarawih, ada beberapa orang yang akan membacakan Al-Qur'an.

Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, masjid-masjid besar
akan menyelenggarakan I'tikaf, yaitu sunnah Nabi Muhammad saw.
untuk berdiam diri di Masjid ( mengkhususkan hari-hari terakhir
ramadan guna meningkatkan amal ibadah ) dan memperbanyak mengingat
Allah swt

Amal

Rukun ketiga dalam Rukun Islam adalah zakat. Setiap muslim yang
mampu wajib menzakati hartanya sebanyak 2.5% dari jumlah hartanya.
Masjid, sebagai pusat dari komunitas umat Islam, menjadi tempat
penyaluran zakat bagi yatim piatu dan fakir miskin.

Pada saat Idul Fitri, masjid menjadi tempat penyaluran zakat
fitrah dan membentuk panitia amil zakat.

Panitia zakat, biasanya di bentuk secara lokal oleh orang-orang
atau para jemaah yang hidup di sekitar lingkungan masjid. Begitu
pula dalam pengelolaannya. Namun, untuk masjid-masjid besar seperti
di pusat kota, biasanya langsung ditangani oleh pemerintah daerah
setempat.

Fungsi sosial

Masjid di Martapura pada masa penjajahan. Masjid di banyak kota di
Indonesia menjadi bagian tidak terpisahkan dari alun-alun.

Pusat kegiatan masyarakat

Banyak pemimpin Muslim setelah wafatnya Nabi Muhammad saw, berlomba-
lomba untuk membangun masjid. Seperti kota Mekkah dan Madinah yang
berdiri di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, kota Karbala
juga dibangun di dekat makam Husain bin Ali. Kota Isfahan, Iran
dikenal dengan Masjid Imam-nya yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Pada akhir abad ke-17, Syah Abbas I dari dinasti Safawi di Iran mengubah
kota Isfahan menjadi salah satu kota terbagus di dunia dengan membangun
Masjid Syah dan Masjid Syaikh Lutfallah di pusat kota.

Ini menjadikan kota Isfahan memiliki lapangan pusat kota yang terbesar
di dunia. Lapangan ini berfungsi sebagai pasar bahkan tempat olahraga.

Masjid di daerah Amerika Serikat dibangun dengan sangat sering.
Masjid biasa digunakan sebagai tempat perkumpulan umat Islam.
Biasanya perkembangan jumlah masjid di daerah pinggiran kota, lebih
besar dibanding di daerah kota. Masjid dibangun agak jauh dari pusat
kota.

Pendidikan

Madrasah Ulugh Beg, yang termasuk dalam kompleks masjid di Samarkand,
Uzbekistan

Fungsi utama masjid yang lainnya adalah sebagai tempat pendidikan.
Beberapa masjid, terutama masjid yang didanai oleh pemerintah, biasanya
menyediakan tempat belajar baik ilmu keislaman maupun ilmu umum.

Sekolah ini memiliki tingkatan dari dasar sampai menengah, walaupun
ada beberapa sekolah yang menyediakan tingkat tinggi. Beberapa masjid
biasanya menyediakan pendidikan paruh waktu, biasanya setelah subuh,
maupun pada sore hari.

Pendidikan di masjid ditujukan untuk segala usia, dan mencakup seluruh
pelajaran, mulai dari keislaman sampai sains. Selain itu, tujuan
adanya pendidikan di masjid adalah untuk mendekatkan generasi muda
kepada masjid.

Pelajaran membaca Qur'an dan bahasa Arab sering sekali dijadikan
pelajaran di beberapa negara berpenduduk Muslim di daerah luar Arab,
termasuk Indonesia. Kelas-kelas untuk mualaf, atau orang yang baru masuk
Islam juga disediakan di masjid-masjid di Eropa dan Amerika Serikat,
dimana perkembangan agama Islam melaju dengan sangat pesat.

Beberapa masjid juga menyediakan pengajaran tentang hukum Islam secara
mendalam. Madrasah, walaupun letaknya agak berpisah dari masjid,
tapi tersedia bagi umat Islam untuk mempelajari ilmu keislaman.

Kegiatan dan pengumpulan dana

Masjid juga menjadi tempat kegiatan untuk mengumpulkan dana. Masjid
juga sering mengadakan bazar, dimana umat Islam dapat membeli alat-
alat ibadah maupun buku-buku Islam. Masjid juga menjadi tempat untuk
akad nikah, seperti tempat ibadah agama lainnya.

Masjid tanah liat di Djenné, Mali, secara tahunan mengadakan festival
untuk merekonstruksi dan membenah ulang masjid.

Masjid dan politik

Di penghujung abad ke-20, peranan masjid sebagai tempat berpolitik
mulai meningkat. Saat ini, partisipasi kepada masyarakat mulai
menjadi agenda utama masjid-masjid di daerah Barat. Karena melihat
masyarakat sekitar adalah penting, masjid-masjid digunakan sebagai
tempat dialog dan diskusi damai antara umat Islam dengan non-Muslim.






















Ket :
Masjid Raya Paris

Bantuan

Negara yang dimana jumlah penduduk Muslimnya sangat sedikit, biasanya
turut membantu dalam hal-hal masyarakat, seperti misalnya memberikan
fasilitas pendaftaran pemilih untuk kepentingan pemilu. Pendaftaran
pemilih ini melibatkan masyarakat Islam yang tinggal di sekitar
Masjid.

Beberapa masjid juga sering berpartisipasi dalam demonstrasi,
penandatanganan petisi, dan kegiatan politik lainnya.

Selain itu, peran masjid dalam dunia politik terlihat di bagian
lain di dunia. Contohnya, pada kasus pemboman Masjid al-Askari
di Irak. pada bulan Februari 2006 Imam-imam dan khatib di Masjid
al-Askari menggunakan masjid sebagai tempat untuk menyeru pada
kedamaian di tengah kerusuhan di Irak.

Konflik sosial

Masjid kadang-kadang menjadi sasaran kemarahan umat non-Muslim.
Kadangkala kasus persengketan terjadi di beberapa daerah dimana
umat Islam menjadi minoritas di daerah tersebut.

Sebagai contoh kongkrit adalah kasus di Masjid Babri. Masjid Babri
yang terletak di Mumbai, India menjadi masalah sengketa lahan antara
masyarakat penganut Hindu dan masyarakat Muslim. Hal ini dikarenakan
Masjid Babri berdiri di daerah keramat Mandir.

Sebelum sebuah kesepakatan dibuat, masyarakat dan aktivis Hindu
berjumlah 75000 massa menghancurkan bangunan Masjid Babri pada
6 Desember 1992.

Selain itu, masjid juga sering menjadi tempat pengejekan dan
penyerbuan terhadap umat Muslim setelah terjadinya peristiwa
11 September. Lebih dari itu, Liga Yahudi diketahui berencana
mengebom King Fahd Mosque di Culver City, California.

Masjid Hassan Bek di Palestina menjadi objek penyerbuan kaum
Yahudi Israel kepada Muslim Arab.

Pengaruh Saudi

Walaupun Arab Saudi telah berperan dalam membangun masjid sejak awal
abad ke-20, tetapi pada pertengahan abad ke-20, Arab Saudi menjadi
negara yang paling banyak mendukung atau mendonasikan pembangunan
masjid di seluruh dunia.

Pada awal 1980-an, pemerintah Arab Saudi, dibawah kepemimpinan
Khaled dan Fahd mendonasikan biaya untuk pembangunan masjid di
beberapa bagian di dunia. Dana sebesar 45 miliar dolar telah
dihabiskan untuk membangun masjid di seluruh dunia. Koran Ainul
Yaqin di Arab Saudi mencatat bahwa pemerintah Arab Saudi telah
membangun setidaknya 1500 masjid dan lebih dari 2000 pusat Islam
di seluruh dunia.

Di Amerika Serikat dan Italia, masjid dan pusat pendidikan Islam
telah berdiri di California dan Roma. Proyek tersebut adalah
investasi terbesar bagi pemerintah Arab Saudi.

Arsitektur

Masjid Indrapuri di Aceh, akhir abad ke-19, bergaya arsitektur
Nusantara. Foto koleksi KITLV.

Bentuk

Bentuk masjid telah diubah di beberapa bagian negara Islam di
dunia. Gaya masjid terkenal yang sering dipakai adalah bentuk
masjid Abbasi, bentuk T, dan bentuk kubah pusat di Anatolia.
Negara-negara yang kaya akan minyak biasanya membangun masjid
yang megah dengan biaya yang besar dan pembangunannya dipimpin
oleh arsitek non-Muslim yang dibantu oleh arsitek Muslim.





















Ket :
Masjid di Kobe, Jepang


Arab-plan atau hypostyle adalah bentuk-bentuk awal masjid yang
sering dipakai dan dipelopori oleh Bani Umayyah. Masjid ini
berbentuk persegi ataupun persegi panjang yang dibangun pada sebuah
dataran dengan halaman yang tertutup dan tempat ibadah di dalam.
Halaman di masjid sering digunakan untuk menampung jamaah pada
hari Jumat.

Beberapa masjid berbentuk hypostyle atau masjid yang berukuran
besar, biasanya mempunyai atap datar diatasnya, dan digunakan
untuk penopang tiang-tiang. Contoh masjid yang menggunakan
bentuk hypostyle adalah Masjid Kordoba, di Kordoba, yang
dibangun dengan 850 tiang. Beberapa masjid bergaya hypostyle
memiliki atap melengkung yang memberikan keteduhan bagi jamaah
di masjid. Masjid bergaya arab-plan mulai dibangun pada masa
Abbasiyah dan Umayyah, tapi masjid bergaya arab-plan tidak terlalu
disenangi.
















Ket :
Masjid El Rahman diCherchell di Aljazair (dibangun tahun 1574 di
masa Kesultanan Utsmaniyah)

Kesultanan Utsmaniyah kemudian memperkenalkan bentuk masjid dengan
kubah di tengah pada abad ke-15 dan memiliki kubah yang besar,
dimana kubah ini melingkupi sebagian besar area salat. Beberapa
kubah kecil juga ditambahkan di area luar tempat ibadah. Gaya ini
sangat dipengaruhi oleh bangunan-bangunan dari Bizantium yang
menggunakan kubah besar.

Masjid gaya Iwan juga dikenal dengan bagian masjid yang dikubah.
Gaya ini diambil dari arsitektur Iran pra-Islam.

Menara

Bentuk umum dari sebuah masjid adalah keberadaan menara. Menara
asal katanya dari bahasa Arab "nar" yang artinya "api"( api di
atas menara/lampu) yang terlihat dari kejauhan. Menara di masjid
biasanya tinggi dan berada di bagian pojok dari kompleks masjid.
Menara masjid tertinggi di dunia berada di Masjid Hassan II,
Casablanca, Maroko.

Masjid-masjid pada zaman Nabi Muhammad tidak memiliki menara,
dan hal ini mulai diterapkan oleh pengikut ajaran Wahabiyyah,
yang melarang pembangunan menara dan menganggap menara tidak
penting dalam kompleks masjid. Menara pertama kali dibangun di
Basra pada tahun 665 sewaktu pemerintahan khalifah Bani Umayyah,
Muawiyah I, yang mendukung pembangunan menara masjid untuk menyaingi
menara-menara lonceng pada gereja. Menara bertujuan sebagai
tempat muazin mengumandangkan azan.

Kubah

Masjid dengan kubah yang besar di Pusat Islam Wina
Kubah juga merupakan salah satu ciri khas dari sebuah masjid.
Seiring waktu, kubah diperluas menjadi sama luas dengan tempat
ibadah di bawahnya. Walaupun kebanyakan kubah memakai bentuk
setengah bulat, masjid-masjid di daerah India dan Pakistan memakai
kubah berbentuk bawang.


















Ket :
Salah satu sudut dalam Masjid dengan Mihrab pada bagian tengah ruangan

Tempat ibadah

Tempat ibadah atau ruang salat, tidak diberikan meja, atau
kursi, sehingga memungkinkan para jamaah untuk mengisi shaf
atau barisan-barisan yang ada di dalam ruang salat. Bagian
ruang salat biasanya diberi kaligrafi dari potongan ayat
Al-Qur'an untuk memperlihatkan keindahan agama Islam serta
Al-Qur'an. Ruang salat mengarah ke arah Ka'bah, sebagai kiblat
umat Islam.

Di masjid juga terdapat mihrab dan mimbar. Mihrab adalah tempat
imam memimpin salat, sedangkan mimbar adalah tempat khatib
menyampaikan khutbah.

Tempat bersuci

Dalam komplek masjid, di dekat ruang salat, tersedia ruang
untuk menyucikan diri, atau biasa disebut tempat wudhu. Di
beberapa masjid kecil, kamar mandi digunakan sebagai tempat
untuk berwudhu. Sedangkan di masjid tradisional, tempat wudhu
biasanya sedikit terpisah dari bangunan masjid.

Fasilitas lain

Masjid modern sebagai pusat kegiatan umat Islam, juga menyediakan
fasilitas seperti klinik, perpustakaan, dan tempat berolahraga.

Aturan dan etiket

Masjid sebagai tempat beribadah kaum muslim, merupakan tempat
suci. Oleh karena itu, ada peraturan dan etiket yang harus
dipenuhi ketika berada di masjid.

Imam

Pemilihan imam sebagai pemimpin salat sangat dianjurkan,
meskipun bukan sebuah kewajiban. Seorang imam haruslah seorang
muslim yang jujur, baik dan paham akan agama Islam. Sebuah
masjid yang dibangun dan dirawat oleh pemerintah, akan dipimpin
oleh Imam yang ditunjuk oleh pemerintah. Masjid yang tidak
dikelola pemerintah, akan memilih imam dengan sistem pemilihan
dengan suara terbanyak.

Menurut Mazhab Hanafi, orang yang membangun masjid layak
disebut sebagai imam, walaupun konsep ini tidak diajarkan ke
mazhab lainnya.

Kepemimpinan salat dibagi dalam tiga jenis, yakni imam untuk
salat lima waktu, imam salat Jumat dan imam salat lainnya
(seperti salat khusuf atau jenazah). Semua ulama Islam
berpendapat bahwa jamaah laki-laki hanya dapat dipimpin oleh
seorang imam laki-laki. Bila semua jamaah adalah perempuan,
maka baik laki-laki maupun perempuan dapat menjadi imam,
asalkan perempuan tidak menjadi imam bagi jamaah laki-laki.

Kebersihan

Masjid merupakan tempat yang suci,maka jamaah yang datang
ke masjid harus dalam keadaan yang suci pula. Sebelum masuk
masjid, jamaah harus berwudhu di tempat wudhu yang telah
disediakan. Selain itu, jamaah tidak boleh masuk ke masjid
dengan menggunakan sepatu atau sandal yang tidak bersih.
Jamaah sebisa mungkin harus dalam keadaan rapi, bersih dan
tidak dalam keadaan junub.

Seorang jamaah dianjurkan untuk bersiwak sebelum masuk ke
masjid, untuk menghindari bau mulut.


















Ket :
Mesjid Ar-Rahman di Pekanbaru

Pakaian

Agama Islam menganjurkan untuk berpakaian rapi, sopan, dan
bersih dalam beribadah. Jamaah laki-laki dianjurkan memakai
baju yang longgar dan bersih. Jamaah perempuan diharuskan
memakai jubah yang longgar atau memakai hijab. Baik jamaah
laki-laki maupun perempuan tidak boleh memakai pakaian yang
memperlihatkan aurat. Kebanyakan umat Islam memakai baju
khas Timur Tengah seperti jubah atau hijab.

Konsentrasi

Masjid sebagai tempat untuk beribadah tidak boleh diganggu
ketenangannya. Pembicaraan dengan suara yang keras disekitar
masjid yang dapat mengganggu jamaah di masjid dilarang. Selain
itu, orang tidak boleh berjalan di depan jamaah yang sedang salat.
Para jamaah juga dianjurkan untuk memakai pakaian yang tidak
bertulisan maupun berwarna supaya menjaga kekhusyuan salat.
















Ket :
Masjid Schwetzingen di Jerman

Pemisahan gender

Pemisahan antara lelaki dan perempuan di masjid sangat penting,
agar tidak menimbulkan syahwat. Posisi jamaah wanita di masjid
adalah di belakang jamaah pria. Nabi Muhammad saw dalam hadisnya:
"Tempat ibadah terbaik bagi perempuan adalah di rumah". Bahkan
khalifah Umar bin Khattab melarang wanita untuk salat di masjid.
Pada beberapa masjid di Asia Tenggara dan Asia Selatan, jamaah
perempuan dipisahkan dengan sebuah hijab atau dibedakan lantainya.
Sedangkan di Masjidil Haram, jamaah perempuan dan anak-anak diberi
tempat khusus untuk beribadah.

Non-muslim di masjid

Berdasarkan pendapat kebanyakan ulama, penganut selain Islam
diperbolehkan untuk masuk ke masjid, selama mereka tidak makan
atau tidur di dalamnya. Tapi, Mazhab Maliki memiliki pendapat lain
yang melarang penganut selain Islam untuk masuk ke masjid dalam
keadaan apapun.

Menurut Imam Hambali, penganut agama samawi, seperti Kristen maupun
Yahudi masih diperbolehkan untuk masuk ke Masjidil Haram. Tapi,
khalifah Bani Umayyah, Umar II melarang non-muslim untuk masuk ke
daerah Masjidil Haram dan kemudian berlaku diseluruh penjuru Arab.
Masjid-masjid di Maroko yang menganut Mazhab Maliki melarang non-
muslim untuk masuk ke masjid. Di Amerika Serikat, non-muslim
diperbolehkan untuk masuk, sebagai sarana untuk pembelajaran Islam.

Saat ini, di Saudi Arab, kota Mekkah dan Madinah hanya
diperbolehkan untuk kaum Muslim saja. Sedangkan bagi non-muslim,
diarahkan ke kota Jeddah.

____________

Penutup
____________

Berikut rencana penulisan sesuai dengan isi kata pengantar di
atas :

1. Sikap agama Islam pada Non Muslim yang memasuki Masjid
2. Gereja yang berubah jadi Masjid dan Masjid yang berubah
   jadi gereja
3. Pemisahan gender dalam suatu masjid

Demikian rencana penulisan blog yang berhubungan dengan masjid
pada masa-masa mendatang....dan...

Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakutuh...!
__________________________________________________________________
Cat : Wikipedia Ind.


No comments:

Post a Comment